“Kamu bertindak seolah menjagaku, tapi kamu sendiri yang tanpa sadar telah menyakitiku.”
•••
“YANG ... cepetan dong, aku udah nggak sabar nih.” Gadis itu terus berdesis pelan. Takut seandainya suara melengking miliknya sampai terdengar ke luar kamar. Dengan memakai dress pink, highheels hitam, dan rambut yang telah tertata rapi. Ia berencana untuk berkencan malam ini.
Raut matanya nampak gusar. Ia sesekali melirik pintu kamar, lalu kembali menatap ke bawah jendela, berulang kali melakukan hal yang sama.
“Iya Sayang, ini aku lagi berusaha.” Cowok itu berucap gemetar sambil melirik ke bawah kakinya. Ia takut akan ketinggian, tapi apa boleh buat, cinta dapat membutakan segalanya.
Gadis itu tak kunjung tenang. Yang, udah aku pegangin di atas nih, jangan lama-lama, nanti keburu—” ucap gadis itu terhenti saat sebuah suara dingin menerpa telinganya.
“Ngapain, huh?”
Ia pun berbalik dan menerima tatapan tajam itu, lagi. “Ee, a-anu ....”
Sementara cowok yang masih berada di bawah sana memanggilnya kembali. “Yang, sebentar lagi sampai nih.”