Secret Promise

Farah Anisya Sinulingga
Chapter #2

Know you

Merasa sudah lebih membaik, Nay mengurungkan Niatnya untuk pulang kerumah. Kini saatnya pelajaran Biologi untuk kelas Nay dan Tania. Selesai mengenalkan diri pada guru pembimbing pelajaran, Nay dan teman sekelasnya yang lain menuju ke perpustakaan untuk mengambil buku teori dan buku praktek. Buku buku itu di pinjamkan dan akan dikembalikan setelah akan naik kelas berikutnya.

Suasana kelas masih sangat monoton, belum ada yang berkesan karena masih awal pertemuan. Seperti biasa Nay dan Tania berjalan bergandengan tangan seraya melihat kearah sekitar. Dari ujung lorong terlihat didepan perpustakaan yang sudah sangat ramai karena kelas lain juga akan meminjam buku.

"Liat deh, kaya lagi ngantri sembako aja" ujar Nay seraya tertawa melihat banyak orang didepan pintu.

"Dih, mulut lo emang ya" balas Tania yang kini hanya menggelengkan kepalanya

Tania sudah tidak heran dengan Nay, Nay memiliki sifat jahil dan juga sangat pandai membuat orang lain disekitarnya tertawa. Bisa di ibaratkan Nay terlihat sangat kaku dan dingin diluar, dan jika sudah mengenalnya maka dirinya pun lebih hangat dari sinar matahari pagi.

"Nay, ada Devian tuh"

Nay memandang Devian dari jarak yang tidak begitu jauh, kekacauan tadi pagi menjadi perkenalan yang tidak disengaja.

"Devian...!" sapa Nay dengan kaki yang tetap melangkah menuju arah Devian

Devian menoleh dan menatapnya sesaat, Nay tersenyum kearah Devian seakan sudah mengenalnya lama.

"Lo lagi ngantri buku juga?" tanya Nay yang kini sudah berada dekat Devian

"Iya, Kamu udah baikan kondisinya?" tanya Devian yang kini melihat kondisi Nay sangat sehat dan normal.

Nayra mengangguk "Udah dong" balas seraya tersenyum

Tania melihat sekeliling wajah orang orang di depan pintu perpustakaan "Sebenarnya lo kelas berapa sih?"

"Sepuluh Ipa satu" Kini Nay dan Tania mengangguk kan kepalanya bersamaan.

"Devian! Sini" panggil wanita yang tepat berada didepan pintu perpustakaan, Devian menoleh dan memberikan jawaban sebagai tanda ok. "Aku kesana ya" ucapnya melihat Nay

"Eh iya" kata Nay seraya melihat wanita yang memanggil Devian. Pun Tania yang sudah dapat merincikan seperti apa cantiknya wanita yang memanggil Devian beberapa detik yang lalu.

"Putih banget, alisnya tebal, badannya tinggi, cantik banget tuh cewek. Ya gak Nay?" tanya Tania menoleh kearah Nay.

Nay mengangguk setuju "Pacarnya Devian kali ya? Jadi gak enak gue karena sok akrab gitu sama Devian" ucap Nay melihat tubuh sempurna wanita itu.

"Ih apaan sih lo, tapi kalau diliat liat mereka cocok sih Nay. Devian kan ganteng, tuh cewek cakep. Gak kebayang gue anaknya gimana ntar"

Dengan cepat Nay memukul lengan milik Tania "Anak anak, ujung percakapan lo kok kayanya kejauhan banget ya"

Lihat selengkapnya