"Hueee!!"tangisan itu membuat semua orang tertuju ke pada gadis kecil itu.
"Ish!! Kenapa sih kamu nangis melulu? Makanya, udah dibilang jangan naik sepeda ya jangan!"bentak anak laki laki bernama Reian.
"Buruan berdiri! Jangan banyak drama!"suruh Reian tanpa membantu gadis itu berdiri.
Gadis mungil itu tak mau meneruskan tangisannya dan berdiri meski terbata bata.
"Buruan! Gak usah lebay!"sahut yang lain lalu pergi meninggalkan gadis kecil bernama Olivia itu.
***
"Hahaha!!"
Semua tertawa, semua bahagia di atas penderitaan Olivia. Dia nyaris tenggelam di danau. Meski sudah sampai ke tepi, dia tetap di dorong dengan Reian hingga masuk kembali ke danau.
"Tolong!! Hh.."Olivia mengangkat angkat tangannya mencoba menggerakkan hati teman temannya yang hanya menonton di tepi danau.
"Tolong!!!"Olivia mencoba dengan sepenuh tenaga.
Teman temannya merasa bosan dan pergi meninggalkan Olivia tanpa khawatir sedikitpun. Semua pergi kecuali Reian yang asik menonton Olivia yang tenggelam.
"Reian tolong!! Tolong.."Olivia mencoba melambaikan tangannya.
Itu adalah kata terakhir yang bisa di ucapkan Olivia sebelum masuk lebih dalam ke kaki danau.
Byurr
Seseorang tanpa takut masuk ke dalam danau dan mengangkat Olivia ke luar. Terdengar suara nafas Olivia terengah engah, matanya sudah merah pekat karena air yang masuk ke dalam mata Olivia.
Anak itu meraba ke kening Olivia," demam."
***
"Hachu!"
Olivia terbaring lemas di tempat tidurnya. Dia terkena flu karena kemarin.
"Makanya, kalau mau berenang itu hati hati! Kan jadi tenggelam,"nasihat kakaknya.
Olivia menunduk.
"Untung Reian bantuin kamu,"kata kakaknya lagi.
"Reian?"Olivia sedikit kaget.
"Lah? Masa kamu gak tahu yang nolong kamu sendiri itu siapa?"tanya kakaknya.
Olivia menggeleng dan tersenyum dalam hati. Olivia memang sudah menyukai Reian meski Reian selalu memarahinya.
***
"Makasih Reian,"ucap terima kasih Olivia.
Reian menatap Olivia dingin tak jawab sepatah katapun.
"Reian kenapa diam?"tanya Olivia.
Meski Reian masih membuka lebar pintu rumahnya, dia masih menatap lama Olivia dengan tatapan seramnya.
Keadaan tiba tiba dingin, mereka hanya menatap. Reian mulai menatap Olivia dengan tatapan yang menyuruh Olivia pergi. Mengetahui itu Olivia menunduk dan pergi kembali ke rumahnya.
Olivia kira, Reian akan mengatakan tidak apa apa atau menanyakan keadaannya.
Tap
Tap
"Hai Olivia,"sapa teman teman Reian yang biasanya mencelakakan Olivia.