Sederhana

Kepo
Chapter #2

Chapter 1

Hujan di pagi hari membuat aku malas ke sekolah beruntung ini hari Minggu, jadinya aku tidak perlu repot mandi, saat aku keluar kamar, aku melihat kakak ku yang sedang menggambar menggunakan laptop milik nya, melihat diri nya jujur saja aku sedikit iri karena ia bisa menggambar dan menghasil kan uang, abang pun sama seperti kakak, sudah lah aku tidak peduli. Waktu pada jam dindin menunjukan pukul 08.27 saat nya aku menonton kartun kesukaan ku doraemon. Doraemon sudah usai dan kini aku gabut entah apa yang ada di pikiran ku akhir nya aku pun tidur-tiduran di lantai, karena dingin dan sejuk, "dek kamu ngapain tiduran di lantai?" "gabut" abang datang dengan wajah terkejut dan terheran-heran namun langsung pergi begitu saja. Pagi berganti menjadi siang, hujan telah reda memperlihat kan sang mentari yang bersinar, pr ku telah selesai ku kerjakan aku agak senang karena besok aku akan masuk sekolah setelah tiga bulan aku di rumah saja,kegiatan ku selama di rumah selalu sama bangun tidur, mandi, makan, mengerjakan pr, menonton tv, main handphone, membantu, lalu tidur, hah Sudah lah lebih baik aku makan aku lapar.

Siang berganti sore dan sore benrganti malam, malam di rumah ku menjadi lebih dingin dari sebelum nya karena saat sore hari tadi hujan turun kembali dengan deras nya sambil mengajak sang petir untuk bermain bersama, "jdeer" gemuruh petir terdengar kencang bersamaan dengan mati nya lampu, "dek ambilin lilin" "ok" aku berada di ruang makan bersama kakak ku, meja bundar besar dengan lima kursi, di sebelah kanan meja makan terdapat rak piring, dan di sebelah rak piring terdapat laci untuk menyimpan barang barang kecil, salah satu laci dengan empat tingkat itu menyimpan korek dan lilin, namun aku belum juga menemukan nya "kak dimana korek sama lilin nya kok ngak ada?" "cari lah disitu" "ya kalau nemu dd kgk bakal nanya kak" "ya cari pake senter lah mahmudin" "batre aku lowbet kakaaa" "bodo amat dedee" "ya udah gk udah pake lilin" "yaudah" aku pergi meninggalkan kakak ku dengan sebal hingga tak sadar bahwa aku menabrak kulkas "BRAKK" dan kakak ku yang somplak ini dia tidak mengkhawatirkan ku sama sekali "bhaahahahaa dek kamu kenapa dek, dek kamu masa gk bisa liat dek kulkas itu gede lo dek, kalo kulkas nya di tabrak ama pala kau yg macam batu itu rusak nanti dek, kulkas nya gk apa apa kan kalo rusak kamu ganti lo dek" "bodo amat maemunah pala gua sakit ni" "lah pala kamu kan batu dek" "bodo amat" tanpa sadar aku melontarkan kata kata kasar pada kakak ku tapi ya bodo amat lah lebih baik aku tidur, aku tidak ingin terlamabat sekolah di hari pertama ku sekolah setelah sekian lama libur panjang, hmmm besok sebaik nya aku bagi bagi permen saat nya tidur.

Lihat selengkapnya