Sederhana

Kepo
Chapter #3

Chapter 2

Senin pagi, saat nya sekolah. Walau mengantuk aku harus tetap semangat, mandi, pakai baju, sarapan, dan terakhir berangkat sekolah. Aku sampai disekolah setelah diantar oleh ayah ku. Gerbang sekolah dengan tinggi hampir 2 meter, yang dirancang langsung oleh kepala sekolah. Terlihat mengesankan dengan perpaduan warna hitam, putih, dan emas di pertengahan gerbang tersebut terdapat logo sekolah kami. Di kanan gerbang terdapat jalan menuju kantin, dua orang satpam mengawasi para murid yg masuk sekolah, berjalan lurus melewati lapangan dengan lebar 50 meter dan panjang 70 meter, dengan gedung sekolah berbentuk leter u. Di belakang gedung tersebut terdapat gedung lain, melewati lorong dengan panjang 5 meter lalu ber belok ke kiri, belok ke kanan dan sampai lah. Di gedung kelas ku yg hanya berisi 3 kelas dan paling ujung, sehingga tidak terlalu di perhatikan oleh pihak sekolah, melepas sepatu, menaruh nya di rak. Masuk kelas dan lihat lah kosong, aku datang terlalu pagi jam kelas menunjukan pukul jam 6 tepat . Lagi pula sekarang awal semester baru, pasti hanya akan upacara mendengar kan guru berpidato, lebih baik aku membaca buku.

10 menit berlalu, satu dua teman kelas ku mulai datang, tapi hanya laki-laki. 15 menit berlalu datang lah seorang teman ku bernama Mira dan etah kenapa Mira berseru kegirangan "HAAAAHHH Raniiii" yup dia memanggil namaku dengan kencang "Raniiii aku kangen" "hooh bodo" jawab ku cuek "ih Rani masa gak kangen kan udah tiga bulan kita gk ketemu" "bodo amat Mir bodo" yak saut ku kesal, kelas mulai ramai, kami di suruh datang ke lapangan untuk upacara. Aku berada di barisan tengah, upacara berlangsung, menaikan bendera merah putih, mendengarkan pidato, lalu paling terakhir kami salam salaman. Sampai di kelas kami di beri pengumuman untuk esok hari lalu pulang. Memang hanya sebentar karena memang di tunjukan untuk memberikan pengumuman ke pada murid, jam tangan ku menunjukan pukul 11.30, lapar, lebih baik aku segera pulang.

Begitu yang tadi aku pikir kan, kukira bila aku sudah pulang aku bisa makan. Tapi apa-apaan ini mengapa rumah ku berantakan, kaca pada meja ruang tamu pecah, sofa sobek, piring dan gelas pecah, potongan-potongan baju di mana-mana, apa ini mengapa meja belajar abang ada di luar kamar nya?, mengapa pintu kamar abang rusak layak nya di hantam oleh benda besar?. Dimana ayah? Dimana bunda? Dimana kakak dan abang?.

Lihat selengkapnya