"Ada waktu di mana kamu akan dikenalkan dengan cinta yang akan menguatkan kamu. Menggenggam jemarimu, seperti selayaknya embun berpaut dengan daun, selayaknya angin mengiringi awan, selayaknya air laut tidak pernah lelah menyapa pantai. Meski satu detik, itulah yang sedang aku rasakan." - Hera Sabina.
"Kamu memang hanya sedetik di mataku, tapi selamanya di jiwa." - Gilang.
"Hari ini masih diawali dengan kata "rindu", dicerca pertanyaan "kapan bertemu?". Tapi akhirnya tetap kata "lupakan!". Apa dia tahu, rinduku sudah tak tertampung jiwa, tangisku sudah tak tertahan raga, pelukku kian memaksa ingin dekapannya?" – Maharani.
"Aku tidak punya waktu memikirkan hal lain, apalagi hanya sekedar kisah cinta yang seolah wajib ada di masa remaja menuju dewasa. Aku bisa saja mempunyai kisah cinta itu, tapi maaf, itu bukan prioritasku." - Hernand Silvan.
"Mungkin kamu terlalu cepat menyimpulkan, beri aku waktu sedetik, tatap aku, sampai ke jiwamu engga?" – Steve.