Nara sedang berjalan ditaman, tapi dia berjalan sambil melamun, dan akhirnya menabrak seseorang.
Dugh!
"Awh"
"Eh,kau tidak apa-apa
"Aku tidak apa-apa" Nara lalu mengambil ukuran tangan tersebut, dan dia terkejut melihat siapa yang ditabraknya. Ternyata yang ia tabrak teman kakaknya yang super dingin itu.
"Huh, syukurlah lah kau tidak apa apa. Kau bukannya adiknya taehyung kan."
"Salah benar, aku adiknya"
"Aku tidak pernah tau jika taehyung memiliki adik, bahkan iya tidak pernah cerita kepada kami"
"Eh benarkah."
"Hmmm" mereka berbicara sambil berjalan, menurut Nara yoongi orang yang asik tidak terlalu cuek saat dekat dengannya, dan Nara tertegun melihat seulas senyum yang ada dibibir pria itu"manis" Nara bergumam dan tidak sengaja yoongi mendengarnya
"Eh, kau tadi bilang apa?"
"Aaa,itu emmm ada anak-anak dia sangat manis"
"Oh, aku kira apa"
"Hehe"
"Nara, kau mau eskrim?"
"Hmmmm mau"
"Mau rasa apa?"
"Coklat saja"
"Baiklah kau tunggu di bangku itu aku akan membeli es krim nya"
Nara pun mengangguk dan berjalan kebangku itu lalu duduk, dia melamun saat mengingat perlakuan yoongi, yang cukup manis baginya. Nara terus memperhatikan yoongi dari kejauhan senyum terus terukir di bibirnya, hingga yoongi berada didepannyapun dia tidak sadar.
"Hei, kenapa melamun"
"Emmm,i-itu aah sudah lupakan saja"
"Ini es krim mu. Haha kau benar benar lucu". Ucap yoongi sambil mencubit pipi Nara. Nara yang mendapat perlakuan begitu hanya mematung"aku harap pipiku tidak memerah" ucap Nara dalam hati.
"Hei,kenapa pipimu memerah?"
"Huh? Aaaa ini emmmm mungkin karena cuacanya panas"
"Hah?"
"I-iya mungkin karena c-cuacanya panas j-jadi pipiku memerah"
"Benarkah?" Astaga orang ini benar benar membuat Nara semakin gugup.
"I-iya"
"Aaa baiklah. Sudah sangat siang ayo kita pulang"
"Eh?"
"Kau pasti berpikir aku dan kau beda arah iyakan. Tenang saja rumahku dah rumah nenekmu bersebelahan" tanpa sempat Nara menjawab yoongi menggenggam tangan Nara, lalu menariknya Nara hanya mengikuti yoongi dengan wajah bingung. "Astaga ada masalah apa dengan jantungku ini" Nara terus berbicara dalam hati, jantungnya benar benar seperti akan konser, jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya. Di jalan mereka hanya diam, Nara sesekali melihat tangannya yang di genggam oleh yoongi dia tersenyum, entah dengan alasan apa dia terus tersenyum.
Sesampainya di depan rumah, tangan Nara dan yoongi masih saja berpegangan, yoongi benar-benar tidak sadar akan hal itu. Tiba-tiba saja nenek Nara keluar dari rumah dan melihat mereka berpegangan tangan, nenek Nara tersenyum jahil, Nara menyadari neneknya seperti itu lalu dia menggoyang sedikit tangannya, yoongi yang merasa tangannya ikut tergoyang karena Nara melihat kearah Nara, lalu dia melihat arah pandang Nara, lalu dia segera melepaskan tangannya.
"Ah, maafkan aku"
"Tidak apa apa yoon. Emmm, mau mampir dulu?"
"Boleh, aku juga sudah lama tidak kesini"
"Baiklah ayo masuk"
Mereka memasuki rumah, Nara melihat taehyung sedang duduk di depan TV dia sangat fokus menonton film sampai tidak sadar jika Nara sudah berada di sebelah nya bersama dengan yoongi. Nara terus memandangi kakaknya itu, tapi dia sama sekali tidak menoleh kearah nara, sepertinya dia sangat fokus.
"Oppa" tidak ada sahutan, sepertinya masih sangat fokus.
"Yak!!!! Oppa!" Nara berteriak dekat dengan telinga taehyung.
"Ya!! Kau gila, kenapa kau berteriak di dekat telingaku hah! Kau bisa membuatku tuli"
"Salah kau sendiri kenapa di panggil tidak menyahut, jadi aku terlanjur kesal kepadamu"
"Kapan kau memanggilku huh?!"
"Terserahlah tidak akan ada habisnya berdebat dengan elien seperti mu"
"Ya~~ terse...apa?! Tampan begini kau sebut elien"
"Huwek, aku ingin muntah" canda Nara
"Ya!!" Taehyung menyentil dahi Nara.
"Yak!! Kenapa kau menyentilku huh!" Nara mengambil bantal yang ada di sofa dan memukul taehyung, mereka tidak sadar jika yoongi memperhatikan kelakuan mereka.
"Eh, ada yoongi. Apa kabarmu Yoon?"
"Aku baik nek. Nenek sendiri bagaimana?"
"Aku baik-baik saja" Nara berhenti memukuli taehyung dia hampir saja lupa jika yoongi ikut dengannya kesini. Taehyung yang mendengar nama yoongi melihat ke arah yoongi.
"Sejak kapan Hyung berada disini?"
" Sejak Nara pulang, aku sudah ada disini" perkataan yoongi terdengar sangat dingin.
"Yoongi sejak kapan kalian dekat?" Tanya nenek Nara
"Sejak malam kemarin dan hari ini nek. Aku tidak sengaja bertemu dengannya di taman tadi pagi"
"Oh begitu, ngomong ngomong kalian cocok juga"
"Apa?!"
"Ya! Kenapa kau berteriak" taehyung menjitak kepala nara.
"Ya! Kenapa kau menjitak kepalaku huh!"
"Astaga kalian ini tidak bisa jika tidak bertengkar" ucap nenek Nara.
"Dia yang memulai duluan" ucap nara dan Taehyung bersamaan
"CK!! Sudah besar masih saja seperti anak kecil"
Mereka berempat larut dalam obrolan. Nara dan taehyung terus beradu mulut, benar benar tidak habis pikir dengan kedua manusia ini.
"Emm nek aku harus pulang sekarang"
"Baiklah Yoon, kapan kapan kesini lagi"
"Baiklah nek, aku pulang. Nara aku pulang dah~~"
"D-dah" Nara membalas ucapan yoongi dengan terbata-bata karena dia gugup.
"A-aku akan kekamar" Nara berlari kekamarnya, lalu dia menutup kamarnya. Dia berada di balik pintu dengan memegangi dadanya dan merasakan detak jantungnya yang berdetak sangat cepat. Nara menghembuskan nafas untuk menetralkan detak jantungnya, lalu dia berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Selesai dia membersihkan diri Nara merebahkan dirinya di tempat tidur. Baru saja dia berbaring, ada suara notifikasi dari handphone nya, dia mengambil handphone nya dan melihat siapa yang mengiriminya pesan. Setelah melihat isi pesannya Nara melempar handphone nya dan berbaring kembali.
"Orang itu kenapa dia kembali lagi, aku bahkan sudah melupakan orang itu, apa yang dia inginkan. Aku benar-benar muak dengannya.!
Flashback
Hari ini Nara sedang berada di sebuah mall bersama dengan temannya. Dia merasa bosan di rumah, dan di berinisiatif untuk jalan-jalan dan mengajak temannya.
Saat sedang asik memilih baju, Nara melihat seseorang yang tidak asing dimatanya. Dia terus memperhatikan orang itu dan Nara melihat orang itu dengan perempuan. Nara menarik temannya untuk mengikuti orang tersebut. Sampai di restoran yang ada di mall tersebut Nara melihat orang itu dan perempuan tadi bergandengan.
"Ya! Apa yang kau lihat?" Tanya teman Nara
"Lihat itu" Tan Nara melihat arah tangan Nara.
" Ya bukannya itu kekasihmu huh!? Kenapa kau diam saja"
"Aku harus apa" ucap nar pasrah.
"Hampiri beri dia pelajaran"
Tanpa aba aba nara menghampiri kekasihnya dan membalikkan badan pria tersebut, lalu nara menampar lelaki tersebut.
"Ya! Siapa kau"
"Justru aku yang bertanya kepada nona!!! Kau siapa kenapa kau kencan dengan kekasihku eoh!! Katakan kau siapa!!" Nada bicara Nara tinggi
"Nara, aku bisa menjelaskan ini"
"Apa?!!! Hah, kau mau menjelaskan apa!! Kau mau menjelaskan apa jimin-ssi"
"Nara kau..."
"Apa?! Kau mau bilang jika aku salah paham hah! Apa mataku kurang jelas jika aku melihatmu kencan dengan seorang wanita, kau kira mataku buta hah!! Sekarang nona katakan kau siapa!! Apa hubungan mu dengan dia huh!!" Emosi Nara benar benar memuncak.
"Aku.." ucapnya menggantung
"CEPAT KATAKAN! KAU TIDAK BISA MENJAWAB HUH! APA KAU BISU! KATAKAN!!!"
"Nara cuku!" Ucap Jimin