Segara Lara

irishanna
Chapter #34

Epilog

Bermangkuk-mangkuk derita telah lama kutandaskan dalam sekali tenggak. Sudah cukup aku meminum berliter-liter air mata hingga perutku membengkak. Telaga di kelopak mataku telah sempurna mengering. Meski adakalanya kabut pekat masa lalu itu diam-diam menyusup dalam hening. Kini aku telah hidup berbahagia dengan Mas Gun dan dua anak kembar kami.

Benar adanya bahwa doa adalah sebaik-baik penawar duka. Keajaiban akan datang tatkala manusia telah berserah dalam hidupnya. Ujian yang datang hanyalah sejumput pil pahit yang tergantikan oleh berjuta kebahagiaan setelahnya. Segara lara telah merupa lapangnya dada.

Manisnya buah-buahan surga kelak dapat kupetik dengan cuma-cuma, saat diriku telah membentangkan sabar dan ikhlas seluas samudera. Kendati baru secuil saja aku bisa mencecap nikmat itu, akhirnya aku bisa selamat dari kubangan rasa putus asa. 

Lihat selengkapnya