Ini adalah hari yang cerah, langit terlihat bagai lautan luas berwarna safir, sangat indah dan seolah mampu untuk menghipnotis siapa saja yang melihatnya, kiranya awan mungkin mengalah karena langit memang tampak seelok itu hari ini. Matahari pun terlihat bersahabat dengan berbaik hati menjadikan dirinya teduh serta hangat, bahkan sang angin seolah tak mau kalah dengan segala hal yang terjadi hari ini. Ia turut hadir dengan semilir lembut yang menyejukkan. Tahun ini aku sudah menjadi seorang mahasiswa semester V di salah satu Universitas daerah Yogyakarta, oh iya namaku Alsava Runika orang-orang biasa memanggilku Alsa beberapa juga menyebutnya Al.
Seperti halnya kebanyakan perempuan-perempuan lain seusiaku tentu tak ada yang berbeda ataupun istimewa tentang diriku, hanya seorang gadis introvert yang tertarik dengan hukum. Ya benar aku mengambil jurusan hukum di tempatku menimba ilmu saat ini, hal apa yang membuatku sampai tertarik dengan hukum? tentu saja karena di negara tercinta ini rasanya kata itu masihlah terdengar mahal, belum lagi para petinggi yang haus akan uang masihlah merajalela hingga kini. Menindas rakyat yang jelas melarat, menjengkelkan.
Sekarang aku ada di salah satu ruang kelas FH, ada jadwal mata kuliah Hukum Pajak hari ini, tapi sepertinya aku datang terlalu awal sebab tidak ada siapa pun di sini, bahkan Dinda yang biasanya selalu datang paling awal belum terlihat. Karena aku juga malas untuk keluar ataupun ke kantin maka aku memutuskan untuk memilih tempat duduk saja, pilihanku jatuh pada kursi dekat jendela deret ketiga. Yang mana saat kita melihat ke bawah dapat terlihat lapangan outdoor sekaligus taman disebelahnya. Ngomong-ngomong aku ada di lantai 2 karena lantai bawah sudah penuh oleh mahasiswa lain, terlebih Bu Kiki meminta kami untuk menempati kelas ini.
Suasana di bawah terlihat sepi, memang sih para mahasiswa biasanya akan mulai memadati tempat itu saat hari sudah menjelang sore. Kadang digunakan untuk bermain basket tak jarang digunakan untuk bermain sepak bola, beberapa memilih taman di sampingnya sebagai tempat untuk mengerjakan tugas, yang lain bahkan menganggapnya sebagai tempat nongkrong. Sekarang di bawah sana hanya ada segelintir orang saja yang terlihat sedang duduk di kursi-kursi taman, lapangannya terlihat kosong. Setelah puas mengamati keadaan di luar, kulihat jam di tangan kiri dan jarumnya menunjukkan pukul 8.20. Sepertinya aku memang datang terlalu awal padahal jadwal yang disepakati kemarin jelas menyatakan bahwa pembelajaran akan dimulai pukul sembilan tepat. Ini tak sepenuhnya salahku, sungguh.
Sebenarnya asal muasal kenapa aku datang awal sebab Kak An tetangga dekat, tapi kami sudah seperti saudara. Tiba-tiba saja masuk ke kamar dan dengan seenaknya malah menyeretku untuk ikut joging pagi, awalnya mengatakan hanya didekat rumah atau paling jauh sampai alun-alun yang jaraknya sekitar 1,5 km. Tapi sungguh aku tahu jika dengan dia tak mungkin waktu satu jam cukup, bukannya aku membenci olahraga atau apa. Hanya saja aku bahkan baru bisa tidur jam dua dini hari gara-gara tugas menumpuk dengan deadline yang hampir berdekatan, membuatku benar-benar dirundung sakit kepala selama seminggu ini. Ternyata benar, memang tak mudah mengambil jurusan hukum, sangat berat apalagi di semester V ini benar-benar jadi momentum dimana aku harus mulai dewasa dan tak lagi dibayangi masa SMA.
Kembali lagi dengan acara joging yang sedang kubahas tadi, kira-kira dua jam waktu yang dibutuhkan untuk bisa kembali ke rumah. Kalian pasti bertanya kenapa butuh waktu selama itu untuk sekadar berlari-lari ringan, nyatanya waktu yang kami habiskan yang benar-benar untuk joging hanya tiga puluh menit dan sisanya dipakai untuk acara kuliner dadakan karena Kak An tanpa sengaja melihat gerai-gerai penjual makanan di sekitar alun-alun. Jadi berakhirlah satu setengah jam lainnya disana karena sungguh dia akan kalap jika sudah dikaitkan dengan makanan, sebenarnya aku juga tak jauh berbeda dari dia.
Kami berpisah di depan rumahku karena dia masih harus berjalan lagi sebab tempatnya berjarak empat rumah dari sini, setelah melihat Kak An memasuki gerbang, aku memutuskan untuk masuk ke dalam juga. Begitu masuk suasana hening menyambutku, aku lantas menuju kamar untuk mandi sekalian bersiap-siap pergi ke kampus. Tak perlu menghabiskan waktu lama bagiku untuk di kamar mandi, begitu siap dengan setelan kemeja biru tua, hijab abu-abu serta celana bahan hitam aku beranjak menuju lantai bawah. Bosan hanya duduk-duduk saja karena tak ada siapa pun di rumah, terlebih kuota internetku habis kemarin malam.
Tepat setelah melihat pesan yang disampaikan Aditya -selaku ketua angkatan- tentang jadwal kami hari senin ini. Maka aku memutuskan untuk pergi ke kampus saja daripada jatuh lagi dalam buaian alam mimpi jika aku berlama-lama di rumah, padahal tadi malam aku sudah merencanakan akan berangkat ke kampus jam setengah sembilan karena toh jarak dari rumahku ke kampus tak terlalu jauh hanya butuh 30 menit dengan jalan kaki dan 20-15 menit dengan naik kendaraan. Fakultasku juga tak jauh dari gedung utama, jadi meskipun kemungkinan terburuknya adalah terlambat masuk, tak akan memakan waktu lama jika dengan berlari dari gerbang ke fakultas.
Di kampusku ada 8 fakultas dengan masing-masing mempunyai program studi yang beragam, diantaranya Fakultas Bisnis dan Ekonomi (FBE), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Kedokteran (FK). Dibagi menjadi dua bagunan dimana di kampus I ini ada 4 fakultas yaitu FE, FH, FIAI dan FMIPA sedangkan di kampus II FPSB, FTSP, FTI dan FK. Karena tak mungkin jika kami semua dikumpulkan di satu gedung kampus, rasanya itu tak akan bisa menampung seluruh mahasiswa.