SEGARA

Fianaaa
Chapter #13

Kak Dira

Kami kembali ke tenda saat jarum jam menunjukkan angka 22.40 sebenarnya tidak langsung masuk dalam tenda, kami hanya mengambil tikar, menggelarnya di bibir pantai yang dekat dengan ombak agar kaki kami bisa merasakan dinginnya air. Malam ini langit terlihat cerah dengan banyaknya gemintang yang bertaburan di atas sana, bulan juga dengan gagah berdiri diantaranya.

Suasana hening yang hanya dilatar belakangi debur suara ombak, kondisi seperti ini yang sangat aku butuhkan setelah berminggu-minggu sibuk. Alam memang sarana terbaik entah sebagai pelarian atau penghiburan, saat aku masih fokus untuk mencoba membuat rasi bintang, suara Kak An memecah konsentrasiku.

"Selamat ulang tahun Alsava, aku memang sudah mengatakannya tadi pagi tapi kali ini, ucapan itu bukan dariku. Dira menitipkannya untukmu beberapa tahun lalu, baiklah saatnya kamu tahu seberapa peduli Dira padamu dan Ibu." Katanya.

"Aku tak akan menyela, kakak bicara saja." Jawabku tanpa melihat kearah Kak An.

Bulan Mei, 5 tahun lalu (POV Anindita, Kak An)

"Jadi mau pergi kemana kita besok, Adira?" Tanyaku.

"Ayo ke Segara favoritnya Alsa, aku rindu dengan suara ombak dan aroma asin khas laut." Sahut Adira.

"Kau yakin? Bukannya kamu sangat menyukai dataran hijau, seperti pegunungan, perkebunan, persawahan, pun dengan taman-taman yang dipenuhi bungan serta pepohonan." Aku mencoba memastikan sekali lagi.

"Aku suka semua tempat yang Kak An sebutkan, tapi sekarang aku hanya ingin ke sana. Apa kakak keberatan dengan keinginanku itu?" Jawab Adira dengan lugas.

"Tidak, hanya memastikan lebih tepatnya. Baiklah kita berangkat Subuh nanti, malam, Dira."

"Siap laksanakan Bu Manajer, malam juga kak."

Skip time, keesokan harinya.

Kami akhirnya tiba di pantai siang tadi sekitar pukul sepuluh, seperti yang di rencanakan sebelumnya jika kita berdua akan berkemah di sekitar pantai. Butuh waktu sekitar 2 jam lebih untuk bisa mendirikan tenda dan menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk perkemahan, setelah beres kami beristirahat sebentar. Atau begitulah niat awalnya tapi kami bahkan bablas tidur, sehingga baru bangun pukul empat sore.

Sekarang sudah jam 17.30 yang artinya sebentar lagi matahari akan terbenam, kami memutuskan untuk melihat pemandangan tersebut di atas tebing rendah dekat bibir pantai. Melelahkan memang untuk sampai ke sana tapi saat tiba, rasa lelahnya terbayar, pemandangan di sini sangat indah.

Lihat selengkapnya