Segaris Cita

An-nisa Putri Errohman
Chapter #7

WIHDAH PPMI MESIR #7

“Kenapa kamu memilih divisi organisasi?”

“Karena Aku suka punya banyak kenalan. Aku suka dikenal banyak orang dan menjalin hubungan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang”.

Begitulah kurang-lebih pertanyaan wawancara yang ditujukan padaku ketika Aku mendaftar menjadi pengurus WIHDAH PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) Mesir. WIHDAH merupakan organisasi induk khusus putri yang menghimpun seluruh pelajar putri dan Mahasiswi Indonesia di Mesir yang berfungsi sebagai wahdah berhimpunnya pelajar putri dan seluruh Mahasiswi yang mempunyai persamaan identitas kebangsaan dan tujuan untuk mencapai cita-cita pembinaan kepribadian, pengabdian, peningkatan keilmuan dan pengembangan wawasan. WIHDAH juga berfungsi sebagai wadah penyalur aspirasi dan perjuangan kepentingan anggota. Satu dari dua organisasi yang Aku memang minati atas dasar keinginan sendiri. Itu adalah alasan kuat Aku menjalani tugas dengan sepenuh hati.

Namun bukan berarti perjalanannya selalu mulus. Aku menjadi pengurus WIHDAH PPMI Mesir periode 2019-2020 sebagai divisi organisasi yang berperan sebagai wasilah silaturahmi dan koordinasi antara WIHDAH dengan seluruh keputrian Nusantara yang berjumlah tujuh belas kekeluargaan. Menghubungi setiap koordinator keputrian tiap-tiap kekeluargaan dan membuat jadwal silaturahmi yang kami sepakati bersama tentunya. Kepengurusan saat itu dinahkodai oleh kak Furna Hubbatalillah. Beliau adalah Mahasiswi asal Jawa Timur yang sedang menjalani pendidikan S2 di Al-Azhar, Kairo.

Aku yang berusia delapan belas tahun sedang senang-senangnya memiliki banyak teman apalagi dari kalangan kakak tingkat. Kalau ditanya kenapa? Karena Aku suka mendengar cerita-cerita pengalaman mereka selama di Mesir tentang apa pun itu. Katanya sih, waktu rapat pengurus pertama kali ada beberapa teman angkatanku yang menyangka kalau Aku adalah kakak tingkat mereka. Ketika Aku tanya kenapa? Mereka bilang, karena Aku saat itu terlihat akrab dengan kakak-kakak tingkat yang lain dan terlihat seperti orang yang memang benar-benar sudah mengenali posisiku di WIHDAH dengan baik. Sebenarnya awalnya Aku hanya kenal dengan sedikit kakak-kakak tingkat yang juga merupakan pengurus WIHDAH, tapi saat ada kakak-kakak yang tidak Aku kenal Aku langsung menanyakan nama mereka, jadi mungkin itu yang menjadi langkah pertama Aku dekat dengan hampir semua kakak-kakak tingkat dari awal masa pengabdian.

Awal yang baik untuk melangkah. Satu perkataan yang selalu Aku ingat dari ucapan Kak Furna adalah “Kalau kita ada di satu organisasi apa pun itu coba deh untuk mikirin apa yang bisa kita beri dalam organisasi bukan cuma mikirin apa yang bisa kita ambil dalam organisasi itu terus”. Kalau dipikir-pikir lagi tanpa kita sadar hikmah dan ilmu dari organisasi yang kita jamahi pasti mengisi diri kita, tapi untuk khidmatnya mungkin tidak semua bisa menjalani itu dengan maksimal apa pun alasannya. Begitu pula Aku yang masih dalam berproses membina diri untuk menjadi yang lebih baik belum bisa maksimal menjalani amanah di semua organisasi maupun kepanitiaan. Satu atau dua di antaranya Aku korbankan untuk satu dua yang lainnya.

Lihat selengkapnya