“Jadi maksudmu, Albert adalah jodohku.” Bisikku padanya.
“Mmmm. Menurut penglihatan hamba, semua cocok. Tapi itu semua masih diambang keraguan, mengingat posisi hamba sebagai cinta pertamanya.”
“Aiish, jadi kau berusaha menghalangi jodohku.” Aku melirik sinis padanya.
“Tidak Putri Mahkota, hamba hanya mengikuti takdir yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Sebelum hamba mendapatkan jodoh hamba, hamba akan menjadi pengganggu dalam hubungan anda dengan Albert.”
“Aiih, kau jujur sekali. Sudahlah, aku juga tidak begitu peduli dengan itu. Kita harus ke kamar Albert untuk menyusun rencana selanjutnya.”
**
Kami berdua masuk ke dalam kamar Albert. Tampak pemandangan yang sangat tidak enak di pandang mata. Dimana Albert dan Jupri sibuk berebut pakaian.
“Hey, kalian berdua sedang apa?”Tanyaku dengan wajah heran.
“Dia memakai baju yang kamu belikan untukku. Aku tidak suka.” Teriak Albert dengan wajah imut.
“Lalu aku harus pakai baju apa? apa aku harus bertelanjang?” Tanya Jupri dengan wajah kesal.
“Albert berikan saja baju itu, besok kita bisa beli baju lagi.” Mawar berbicara dengan sangat lembut, itu membuat Albert langsung melepaskan baju itu.
“Gitu dong, baru paten.” Jupri tersenyum penuh kemenangan.
“Paten pantat kaulah.” Bisikku pada Jupri dengan duduk di sebuah kursi di sudut kamar. Tak berselang lama Paris dan Kak Sinta datang dengan membawa baju baru.
“Eh, kau sudah pakai baju Albert. Ya sudah, berarti ini ganti baju Albert.”
“Terima Kasih.” Albert menerima baju baru tersebut.
“Jadi Jupri, sekarang apa kau ingin tinggal di sini atau ikut bersama kami?” Tanya Kak Sinta.
“Ya ikutlah Kak. Aku tidak mau jadi santapan iblis itu.” Jawab Jupri sembari mendekat kearahku.
“Aishh, kau ini bisanya menyusahkan saja.” Aku meliriknya.
“Oke, kalau begitu, apa misi kita selanjutnya?” Tanya Kak Sinta pada Albert.
“Tusuk konde emas, beserta perhiasan ratu cina. Karena dia masih menggunakan tubuh ratu cina, maka kita akan menggunakan tusuk konde emas beserta perhiasannya untuk menariknya.” Mengingat cerita Mawar tadi, itu membuat Albert menjadi lebih rupawan di mata ini.
“Bagaimana cara supaya kita bisa mendapatkan tusuk konde emas berserta perhiasan ratu cina itu?” Tanya Paris.
“Tusuk konde emas beserta perhiasan ratu cina berada di istananya yaitu di Cina. Benda itu tidak bisa dilihat dengan sembarangan mata. Hanya orang tertentu yang bisa mengambilnya.”Mawar memberikan penjelasan dengan sangat lugas dan jelas.
“Iya, iya, aku tau, aku tau kau ingin mengatakan orang itu aku kan. Baiklah aku yang akan mengambilnya.”Aku menoleh pada Mawar yang tesenyum padaku.
“Apa itu artinya kita akan berlibur ke cina?” Tanya Paris bahagia.
“Iya, kita akan segera berangkat. Jadi berkemaslah, tidak ada waktu lagi. Waktu kita yang tersisa hanya 2 hari 1 malam.” Ucap Mawar membuat kami semua kocar-kacir berkemas. Selesai berkemas, kami kembali berlayar ke Jakarta dan membeli tiket penerbangan ke Cina.
**