Segenggam Cinta 'tuk Berlian

Saepul Kamilah
Chapter #20

Jembatan ke Kanal Lain

“Akhirnya kalian kembali ….”

Masih di hari yang sama dengan waktu masuk Dunia Kecil, akhir Musim Panas 223 Shirena.

Kukira sembilan hariku di dalam sana betulan sembilan hari, ternyata setengah dupa pun tidak.

Benar. Setelah semua orang kembali lalu portal dunia lain tadi lenyap, dupa yang kulihat saat itu ternyata masih utuh—tidak benar-benar utuh, tapi sisanya sungguh sangat banyak.

“Benar-benar singkat,” gumamku pas semua orang kumpul bersama anggota sekte masing-masing, “jadi kami cuma pergi selama sekitar tiga puluh enam menit ….”

Hem. Aku tidak bisa bilang apa-apa lagi ….

*** 

Malamnya, di jamuan Sekte Burung Api. 

Saat Pertemuan Gerbang Dunia Kecil berakhir.

“Apa ini, Saudara Mi?”

Aku menoleh, pasang muka senyum, terus lanjut pada kegiatanku—menyeruput mangkuk di tangan sebelum meletakkannya ke tumpukan di meja.

“Kau benar-benar lahap—”

“Satu, dua … dua puluh satu. Ada dua puluh satu mangkuk mie—heeei, Saudara Mi menghabiskan dua puluh satu mangkuk sendiriaaan!”

Teriakan Sun Ling membuat suasana sekitar mejaku mendadak ramai.

“Hahaha—Semua, lihat meja Saudara Mi!” teriaknya lagi, kali ini sambil cekak pinggang puas di depan semua orang yang mendadak mengerubungi kami. “Saudara Zu, Saudara Bo, lihat … ada tiga sama setengah tumpuk mangkuk kosong di sini, rekor Raja Pelahap milik Saudara Wen sudah dikalahkan.”

“Hahaha, benar.”

“Lihat-lihat ….”

Kemeriahan malam tersebut berlanjut. 

Selain adu porsi makan, satu demi satu bakat bermunculan. 

Aku sampai bingung acara apa sebenarnya jamuan saat itu saking ramainya penampilan di sekitarku ….

*** 

“Saudara Mi.”

“Terima kasih, Saudara Sun. Kuda merahku ada di sini, kau dan Saudari Lan gak perlu mengantar lagi.”

“Sayang Saudara Wen mabuk berat,” balas Sun Ling yang lalu memberi hormat, “aku hanya akan mengantar sampai gerbang ini. Saudara Mi, tolong jaga diri di perjalanan.”

“Saudara Mi.”

“Saudara Sun, Saudari Lan ….”

Setelah mengembalikan Tameng Topeng Hantu dan jamuan Burung Api selesai, aku pun pamit pulang. 

Lihat selengkapnya