Seharusnya Kita

Rezky Armitasari
Chapter #2

Dunia Penuh Keglamouran

Surya dengan semangat melakukan aksi panggungnya dan semua orang yang menonton bersorak bahagia, “Terima kasih untuk kalian semua yang sudah hadir, kalian luar biasa!” Surya menutup penampilannya dengan sangat apik.

Untungnya Surya sendiri puas dengan penampilannya, “Wah penampilan bang Surya keren banget, kayaknya lu lagi semangat-semangatnya nih. Nanti di acara selanjutnya penampilan lu juga semangat kayak gini yah.” Manajernya juga sudah pasti bahagia kalau artisnya sedang bagus penampilannya.

Surya bergumam saja, dia sepertinya tidak perlu membalas tuntunan yang keterlaluan dari manajernya itu. Dia membuka beberapa aksesoris yang dia gunakan beserta bajunya kemudian mengatur baju yang akan dia pakai. Tak sengaja jaket yang biasa dia gunakan terjatuh dari kursi, dia mengambil jaket itu kemudian menatap jaket itu lama.

“Belum ganti baju, bang? Dih, malah senyum-senyum sendiri lagi, kesambet bang?!” Teguran dari manajernya membuyarkan lamunan Surya.

Masih saja dengan balasan dingin, dia tidak berkeinginan membalas guyonan manajernya itu. surya malah memutuskan ke ruang ganti untuk mengganti bajunya dengan baju yang akan dia pakai pulang. Tak lama selesai berganti baju, dia menemukan pesan dari nada dering yang sangat dia kenali. Ketika menemukan chat itu, Surya kembali senyum-senyum sendiri seperti ada yang menarik dari chat itu.

Manajernya tentu saja tambah bingung, tidak biasanya artisnya seperti ini, “Lu kenapa sih, bang? Ada yang membahagiakan yah di rumah?” Ketika ditegur seperti itu, Surya langsung memasang wajah sok cool.

“Kagak ada! Dari tadi kenapa kepo banget dah? Gimana anak-anak udah pada siap belum?” Agak mengesalkan juga buat Surya karena dari tadi ditangkap melulu sama manajernya.

“Udah semua, abang aja yang masih tinggal tawa-tawa sendirian di sini!” Manajernya jadi sebel juga karena sepertinya artisnya ini menyembunyikan sesuatu darinya.

Surya berusaha menghindar dari tatapan tajam manajernya, “Bang Surya, lu mau dianterin ke rumah apa gimana?” tanya manajernya lagi ketika mereka semua sudah ada di dalam mobil.

Lihat selengkapnya