Terkadang Tuhan terlalu cepat mengabulkan pinta. Begitulah kuasa-Nya. Kita sering tak menyadari
🍀🍀
Asiah tengah sibuk merapikan baju-baju yang baru datang. Ia mendongakkan kepala ketika pintu kaca itu dibuka. Sadar ada pembeli yang datang, Asiah menghentikan pekerjaannya.
“Selamat siang, silakan cari apa?,” tanya Asiah ramah pada ketiga pemuda yang memasuki toko.
“Cari jubah ada, Mbak?.”
“Ada, silakan ke sebelah sini, Mas,” Asiah mengarahkan mereka ke tempat busana koko pria. “Silakan dipilih, Mas.”
Asiah tak mengenal ketiga pemuda ini. Tapi ada salah satu wajah yang masih terekam di memori Asiah. Tak sengaja netra mereka bertemu. Asiah menunduk malu, sedangkan pemuda itu langsung mengalihkan pandangannya.
Alif merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Gadis Jogja yang selama ini membuatnya penasaran dan ingin ia cari tahu keberadaannya sekarang ada di depan mata. Begitu mudah Tuhan menuliskan skenario pertemuan mereka. rasanya Alif ingin bertanya lebih jauh tentang gadis ini, tapi tak mungkin. Tentu si gadis Jogja akan terkejut, sedangkan saat ini mereka hanya sebatas penjual dan pembeli. Alif segera istighfar untuk menghilangkan kelabat aneh dalam pikirannya.
“Kamu Asiah, kan?” tanya Ijal tiba-tiba pada Asiah yang membuat gadis itu heran.
Asiah mengangguk. “Iya, Mas.”