Seindah Kayuhan Doa

Afyani29
Chapter #12

Cinta Atau Nafsu?

Allah, jika ini adalah cinta dekatkan aku padanya dengan Ridho-Mu. Jika ini hanyalah nafsu, sadarkan aku dari rasa yang menipu.

🍀🍀

Seperti biasa, usai belajar tahsin, Ustadz Fajar akan memberi sedikit tausiyah. Hari ini tema yang dibahas cukup menarik, tentang cinta dan nafsu.

“Cinta itu fitrah yang ditanamkan Allah pada diri anak adam. Cinta adalah anugerah yang harus selalu dibimbing untuk mencapai hal-hal yang lebih tinggi. Sebagai anugerah Illahi, cinta haruslah dapat dijadikan sarana untuk mengabdi di jalan Allah. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya itu lebih utama. Kau boleh saja jatuh cinta tapi jangan sampai cinta membutakanmu. Karena cinta buta membuat akal tak berfatwa. Akal haruslah dijadikan pembimbing agar cinta tak disalahgunakan. Apabila akal telah dikuasai oleh nafsu dan nafsu menguasai cinta, maka cinta menjadi sesuatu yang berbahaya. Jika hari ini kau sedang jatuh cinta, coba tanyakan pada dirimu, benarkah itu cinta ataukah nafsu. Cinta sering datang dari ketertarikan lahiriah, seperti ketampanan atau kecantikan. Sebenarnya itu semua bukanlah cinta sejati, karena tak ada cinta bila ego masih berkuasa. Jika kamu mencintai karena rupa, lantas bagaimana caramu mencintai Allah yang tak pernah kau lihat rupanya? Jika benar itu cinta, ia akan mendekatkanmu kepada Allah dan hatimu merasakan ketenangan. Tapi jika itu hanyalah nafsu, ia dapat menjauhkanmu dari Allah, bahkan kau merasa gelisah atas rasa yang ada. Itulah yang sering membuat pemuda-pemudi menjadi galau. Janganlah kalian merasa galau hanya karena cinta, tapi galaulah sebab dosamu. Ingat, dosa kita masih begitu banyak sedangkan cinta Allah selalu ada untuk kita, mengalir dalam hidup kita. Padahal Allah tahu, kita hamba pendosa. Lantas, pantaskah kita membagi cinta untuk makhluk yang tak halal bagi kita? Menaruh rindu pada yang tak seharusnya dirindukan. Jangan pernah buat Allah cemburu dengan menduakan cinta-Nya. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya haruslah diatas segalanya daripada cinta kepada makhluk.”

Alif meresapi nasehat itu. Ia sadar sedang merasakan hal itu saat ini. Ia jatuh cinta pada makhluk. Rasa takut itu pun hadir. Takut jika Allah cemburu padanya. Tapi bernarkah ini cinta atau sekedar nafsu?

Lihat selengkapnya