Bismillah.
Gumam dalam hati pria muda yang duduk di depan laptopnya. Mudah-mudahan. Kata yang tengah memenuhi perasaannya. Doa terdekat untuk usahanya. Dan perasaan gugup, kini menyelimuti hatinya.
Utama. Inbox. Balasan pertama diterimanya berkas-berkas lamaran.
"Alhamdulillah."
Helaan napas lega pertama, kemudian berlanjut dengan perasaan gugup kembali.
Balasan kedua kemudian muncul. Lolos. Ah senang sekali. Ya, baru lolos seleksi administrasi, tapi ia senang sekali.
Seleksi selanjutnya adalah wawancara, akan dihubungi jadwal dan waktu pada nomor telepon pendaftar.
Kalimat terakhir, semakin membuat ia gugup. Untuk apa? Karena langsung wawancaranya? Atau memang kali pertamanya ia melamar pekerjaan, membuat gugup disepanjang proses lamaran?
"Fatih, apa itu?" suara lembut menyapanya, memecah pikiran yang tengah membuat Fatih gugup.
"Ah Umi, iya ini Fatih lagi lamar kerja."
"Semoga Allah memberkahimu nak, dimana itu?"