Sejak menikah, kami mengontrak sebuah kamar di Jakarta, di rumah tempat Asri kos selama ini. Rumah besar itu rupanya memiliki satu ruangan yang cukup untuk ditinggali pasangan baru seperti kami. Selain itu ada juga beberapa kamar kos lain di lantai dua, seperti yang dihuni kakak sulung Asri.
Kamar yang kami tempati berada di lantai satu, seluas 15 meter persegi dan memiliki kamar mandi di dalam. Ranjang, kasur, lemari, TV, sudah tersedia. Kami hanya menambah sedikit perabotan berupa kulkas kecil, komputer dan pemanas nasi.
Kamarnya terdapat di belakang rumah utama. Akses masuk dari garasi, kemudian menyusuri selasar sebelum mencapai dapur sekaligus ruang makan yang boleh kami pakai, bersebelahan dengan dapur utama yang biasa dipakai pemilik rumah. Keluar dari dapur kami, terdapat ruang terbuka berupa taman kecil yang biasa kami pakai untuk menjemur pakaian. Di seberang taman itulah kamar kontrakan kami berada. Menempel pada rumah utama dan terhubung oleh pintu yang selalu terkunci, sedangkan pintu masuk kamar ada di depan taman. Dari dalam kamar, kami dapat melihat langsung ke arah taman melalui kaca besar di samping pintu.
Rutinitas saya berubah. Sehabis Subuh berangkat ke Karawang, sehabis Isya sampai di rumah kontrakan dan bertemu istri yang biasanya sudah sampai lebih dulu. Bahagia rasanya. Setidaknya sebulan sekali kami pulang ke Bandung. Sekadar menuntaskan rindu pada kota dan orang-orang yang kami cintai.
*****