SEJATI

Nurarum Rusmayanti
Chapter #16

Cemas

Aku dibopang ke ruang PMI yang memang juga tersedia di gedung pelaksanaan Olimpiade Nasional kali ini. Ragaku rasanya benar-benar tak bernyawa. Lemas dan tak bertenaga. Ah gila aku ini kenapa? Kenapa rasanya aku seperti ingin mati saja? Mendengar begitu banyaknya tadi orang-orang yang tak terkendali menahan amarahnya, membuatku menjadi kesal namun juga bingung!

Ah sudahlah, aku hanya memanfaatkan ini untuk berbaring dan beristirahat dulu sebentar. Berhubung, Olimpiade Matematika belum usai. Sekolahku masih berjuang di babak Final. Guru-guru dan teman-teman yang lain masih asik menyemangati mereka. Kecuali ketiga orang yang sedang menungguku di luar, Arfandi, Rico dan Syahrul. Sial! Kenapa aku harus dikelilingi orang-orang dengan emosi kelas kakap sih?

***

“Lo harus jelasin ke gue, kenapa tadi temen lo itu bisa sampe nampar Sejati?” tanya Arfandi dengan mimik muka yang khawatir melihat sahabatnya sedang terbaring lemah dengan selang infus di ruang PMI.

“Dia belain gue, pas gue kena tonjok!” ucap Rico. Tangannya masih saja memegangi bekas lukanya yang tadi sudah diobati.

“Sial!” Syahrul menggerutu. “Gue udah punya feelling, lo bakalan bawa masalah buat Sejati!”

“Maksud lo?” Rico terhentak, tak terima dengan ucapan Syahrul tadi.

“Eh, udahlah, gak usah berdebat!” Arfandi mencoba menengahi agar Rico dan Syahrul tak semakin memperpanjang perdebatannya. Arfandi hanya bisa terus-terusan menghela napas berat. Sesekali dia melirik ke arah ruangan tempat Sejati di rawat.

“Kalian berdua pergi aja, gak usah di sini!” ucap Arfandi kemudian.

“Lah?” Rico dan Syahrul sama-sama menatap Arfandi dengan mimik tak percaya. Kenapa mereka harus pergi dari situ?

Lihat selengkapnya