SEJUTA KISAH

BulanBintang
Chapter #23

23. Nenek Tua Menyeramkan

Besok adalah hari di mana yang di tunggu-tunggu semua murid. Hari kelulusan yang sejak lama di tunggu juga oleh Ginanti. Tetapi dia tampak sedikit ragu terhadap dirinya. Kondisinya yang tidak baik-baik saja sehingga membuatnya bimbang ikut atau tidak dalam acara kelulusannya. Kulit wajahnya yang kusam, lingkar hitam pada kedua matanya. Bahkan terkadang kepalanya sakit. 

"Bu ... Ginanti mau bicara sesuatu." 

"Apa Gin?" Sudah ada seminggu sang ibu tidak bekerja, sesuai dengan permintaan Ginanti untuk meminta agar ibunya berhenti bekerja dan segala kebutuhan rumah dia yang tanggung dari hasil karyanya itu.

"Ginanti sepertinya tidak ikut acara kelulusan Bu," ucap Ginanti pelan dengan menunduk.

"Kenapa Gin?" tanya sang ibu terkejut. Tentu saja Guriyah terkejut karena Ginanti sudah membayar uang untuk kelulusan, tetapi dia tidak pergi.

"Setiap malam Ginanti tidak bisa tidur, aku ketakutan Bu. Lalu dada aku sakit Bu, rasanya sesak seperti ada yang meremas. Terkadang tertusuk paku atau mungkin tersengat aliran listrik. Aku takut jika ikut nanti aku menyusahkan mereka dengan rasa sakit. Apalagi kelulusan aku tidak dilaksanakan di sekolah melainkan jauh Bu, di Yogyakarta."

"Lalu uang pembayaran yang sudah masuk bagaimana Gin? Bisa kembali atau mungkin setengahnya? Ibu tidak memaksa jika kamu tidak mau pergi, jika itu alasannya. Kamu jangan terlalu fokus untuk mengerjakan lukisanmu itu Gin, kamu harus banyak-banyak istirahat!"

"Kalau soal pembayaran Ginanti kurang tahu Bu, nanti aku tanyakan dulu ya Bu."

"Iya kamu tanyakan saja soalnya kamu kan tahu uang itu boleh pinjam dari tetangga Gin."

"Iya Bu, nanti aku tanyakan kepada guruku." 

***

Malam hari telah tiba, sudah dua hari Ginanti merasakan hal aneh itu sehingga membuat dirinya ketakutan. Malamnya yang selalu saja terjaga hingga pagi hari, dan dia hanya akan tidur ketika adzan subuh atau bahkan Ginanti tidak akan tidur. 

"Bagaimana jika malam ini makhluk itu datang lagi mengganggu aku lagi? Arghhh ... lama-lama aku bisa gila!" ucapnya dengan takut. 

Malam ini Ginanti tidak pergi mengerjakan lukisannya itu, dia memilih untuk beristirahat satu hari.

"Gin ... kamu kenapa?"

"Aaahhhh ...." teriak Ginanti menutup matanya dengan kedua tangan.

Lihat selengkapnya