"Yakin mas mau turun disini saja?"
"Iya mas sekolahannya sudah dekat kok.. "
Bis kota itu berhenti di depan sebuah sawah, menurunkan seorang pemuda yang bersemangat menyambut pagi itu. Namanya Budi. Ia adalah seorang guru matematika muda yang baru lulus. Matanya begitu berbinar-binar, senyum tergambar jelas diwajahnya, ia begitu bersemangat menyambut hari pertamanya mengajar. Hari ini, Budi telah resmi menjadi seorang guru, ia kemudian memantapkan langkahnya, menuju sebuah bangunan sekolah SD yang tak jauh dari tempatnya turun dari bis.
Benar ini sekolahanya? gumam Budi sambil membuka surat tugasnya yang terbungkus amplop coklat. Ia mencocokan nama sekolah yang tertera di surat tugas itu dengan tulisan yang tertera di tembok sekolah itu. Ternyata cocok namanya, "SD Bakti Langit".
Budi, yang merupakan guru lulusan perguruan tinggi ternama dikotanya, ditugaskan oleh dinas pendidikan untuk mengajar di sebuah sekolah dasar di sebuah desa di pesisir kabupaten kecil. Budi tentu sangat gembira, jarang sekali mahasiswa keguruan yang baru lulus sepertinya segera mendapat pekerjaan dari dinas untuk mengajar. Meski lokasinya sangat jauh dari rumah Budi, ia tetap semangat. Karena jarak tempuh yang jauh itu, gaji Budi perbulanya diatas rata-rata guru pada umumnya, hal itu juga yang menambah semangatnya. Budi, yang tinggal di kota, memilih naik bis agar berhemat. Kemudian, Budi segera melangkahkan kaki masuk menuju gerbang sekolah itu