Sekolah Berhantu (END)

Faizal Ablansah Anandita, dr
Chapter #3

Maya

Keesokan harinya Budi kembali menjalani aktivitas mengajar di sekolah itu. Ia berusaha melupakan kejadian kemarin, dengan mengalihkan perhatiannya dengan mengajar Soedarso dan kawan-kawan. Pagi itu, Seperti biasa, Budi mengajar di kelas 5 awal jam pelajaran. Kelas begitu tenang dan hening, murid-murid sibuk memperhatikan Budi yang sedang menerangkan.

Namun keheningan itu tak bertahan lama, saat seorang anak perempuan tiba-tiba memasuki kelas. Anak itu nampak lebih berantakan daripada kemarin, dengan baju dan rok berwarna kecoklatan memangkak. Budi langsung mengenalinya ketika bau busuk dari badanya tercium oleh hidungnya. Betapa terkejutnya ia, melihat anak yang kemarin menakutinya itu, masuk kedalam kelas. Soedarso dan kawan-kawan hanya memperhatikan anak itu tanpa bisa berkata sedikitpun.

"Umm... Adik ...." Budi memberanikan diri untuk berbicara. "Adik tidak boleh masuk sini ini sedang pelajaran" Ucap Budi sedikit ketakutan.

Anak itu kemudian menghentikan langkahnya dan menatap tajam Budi. Budi makin bingung bercampur ngeri, apa yang harus kulakukan pada anak ini.

"Pak guru, Maya memang murid kelas kita juga..." Sahut Soedarso.

"Oh! Jadi Namamu Maya?" Ucap Budi begitu lega.

Ternyata anak perempuan ini adalah siswa sekolahan ini juga. Mendengar ucapan Soedarso, Budi sangat lega karena anak ini ternyata manusia, bukan sosok seperti yang ia sangka.

Budi lalu mengecek daftar absen kelasnya. Aneh, Tidak ada nama Maya tertulis disana. Jika ada, ia pasti menyadarinya kemarin. Dan anehnya lagi, Maya-pun tidak mengenakan seragam, tidak mebawa tas dan buku seperti layaknya anak yang bersekolah. Ia hanya memakai pakaian lusuh memangkak yang kemarin, lengkap dengan kotoran tanah dan bau busuknya. Budi lalu mendekati Maya.

Lihat selengkapnya