Gerbang sekolah sudah ditutup. Terlihat dua kakak kelas berjaga membuat barisan untuk murid berseragam putih biru yang terlambat masuk. Termasuk Muna Baheera berjalan tergopoh menuju barisan selanjutnya.
Hari kedua masa orientasi siswa, Muna terlambat masuk. bukan karena berangkat telat melainkan belum hafal jalan menuju ke sekolah baru-nya. Sekolah Menengah Kejuruan yang ia pilih tidak jauh dari Pondok pesantren yang baru ditempati malam kemarin.
“Muna Baheera!” Seru Kakak kelas perempuan berambut agak keriting yang diikat satu tali bernama Prima.
Muna menjawab pelan dan segera berjalan kearah Kak Prima.
“Kenapa telat!”