Blurb
Kartika Purbasari sedang menghadapi problem dalam hubungan asmaranya. Atma, saudara sepupu yang dijodohkan dengannya, ketahuan berkhianat. Pemuda itu diam-diam kembali menjalin hubungan dengan perempuan lain dari masa lalunya. Kartika sudah kewalahan berusaha menyadarkan pemuda itu, dan kini ingin memutuskan hubungan. Tekadnya sudah bulat bahwa ia harus memulai hidup baru. Terlebih, ada Bayu, lelaki yang ditemuinya belum lama ini dan begitu serius mengajaknya hidup bersama.
Kini Kartika sudah yakin dengan keputusannya. Hanya yang ia takutkan, Emak Sati akan kecewa. Selama hidupnya, barangkali ia pernah berbuat salah dan menyakiti hati orang lain, namun tidak untuk Emak Sati. Jika meneruskan hubungan, dia sendiri tidak yakin mampu menerima kecurangan Atma yang sudah terlanjur parah. Kartika sadar sepenuhnya, sebagai wanita hatinya lemah. Berkaca pada dua hubungan sebelumnya yang juga gagal karena hati dan emosinya yang rapuh, dia benar-benar dalam dilema.
Sesungguhnya Kartika ingin seperti Emak Sati. Dia sudah banyak belajar pada perempuan 78 tahun itu. Perempuan berhati karang yang telah membesarkannya hingga dirinya bisa berdiri tegar hingga saat ini. Perempuan berjiwa seluas samudera yang tidak melahirkannya namun ia panggil dengan dengan sebutan ibu.