Selalu Ada Cinta dalam Cerita

Barkah Azhari
Chapter #28

Bagian 28

AGUSTUS, 1995

Di selatan kampung, rumah-rumah berjejer tak terlalu jauh dan lebih ramai dari kampung bagian utara. Letaknya strategis dan lebih dekat dengan keramaian pasar, masjid dan lapangan pusat hiburan warga. Tak jauh dari lapangan itulah, sekitar 300 meter, ada sebuah rumah yang sedang berduka. Sebuah tenda sudah berdiri dan bendera kuning terpasang di banyak gang tembusan dan jalan utama kampung. Rumah Almarhumah Hj. Sana dan keluarga besarnya. Pak Sarwan, yang jadi menantu tertua otomatis, menjadi tuan rumah menyambut para pelayat yang terus berdatangan. Acara tahlilan digelar sejak malam pertama.

Salim tiba ketika gaung bacaan Yaasiin selesai dan disambung tahlil dan doa-doa. Ramai warga datang mendoakan Almarhumah. Dipimpin Kiai Abdul, warga khidmat mendoakan yang telah berpulang, seolah sadar bahwa mereka pun akan berpulang. Saking khusuknya, ada juga yang sampai pulas sambil tertunduk duduk.

Lihat selengkapnya