Iri rasanya melihat deretan buku terpajang menyilaukan mata di toko-toko buku besar. Aku suka membaca novel maupun buku non fiksi yang setidaknya bisa mengobati rasa futur dalam diriku dan menghilangkan rasa bosan. Aku tak pandai bergaul dengan orang-orang baru. Hanya beberapa orang saja yang bisa Aku ajak bicara panjang lebar. Buku diary dan aplikasi catatan keep lebih sering menemani kekosongan hatiku.
Ah, terbesit sebuah angan kalau saja keberuntungan berpihak kepadaku. Ingin rasanya ada satu buku karyaku yang terpajang di toko ini dan diminati banyak orang. Aku tak mengharapkan royalti, hanya ingin berbagi sebuah rasa dan karya yang di apresiasi.
Aku masih memandangi sebuah buku bersampul biru yang kuraba penuh angan. Mungkinkah?.
"Ina? Inara kan?"
Seorang muslimah bercadar dengan gamis dan khimar hitam menyapaku. Membuyarkan anganku yang terlampau tinggi namun krisis inspirasi.
"Oh, iya saya Inara. Kamu ini?"