Juli 2013.
Kuliahku sudah mencapai tahap akhir. Aku telah selesai melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di masyarakat. Kini tersisa dua tahap lagi sebelum diwisuda, yaitu pelaksanaan PPL (Program Pengalaman Lapangan) dan menyusun skripsi.
Untuk pelaksanaan PPL, aku baru sadar bahwa Prorgram Pengalaman Lapangan yang harus kulakukan adalah mengajar di sebuah sekolah formal!! Aku benar-benar terkejut!!
Jadi begini. Sewaktu dulu memilih kampus, aku hanya memperhatikan jurusannya saja. Yang kulihat hanyalah jurusan sastra indonesia. Karena ada, aku langsung masuk tanpa banyak mencari tahu lagi. Seperti biasa aku tipe orang yang tergesa-gesa.
Belakangan barulah aku sadar kampusku ini ternyata Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan!!
Artinya, jika lulus gelar sarjanaku adalah S.Pd (Sarjana Pendidikan). Dan di manakah seorang sarjana S.Pd seharusnya bekerja?? Tidak lain adalah sekolaahhh!!!
Entah harus tertawa atau menangis, takdir yang setangah mati aku hindari justru kini harus kujalani. Suka tidak suka, mau tidak mau, meski menggelengkan kepala sampai pingsan. Aku harus tetap menjalani praktek mengajar selama dua bulan di sebuah sekolah formal setingkat SMA, sebagai syarat lulus kuliah.
Maka akupun kembali memikirkan sekolah madrasah aliyah yang kutinggalkan. Aku berpikir pasti lebih mudah mengurus izin parktek di sana dari pada di sekolah lain yang belum ku kenal.
Maka aku menyampaikan kepada Bapak untuk kembali ke madrasah. Bapak tentu senang, ia mengatakan aku bisa ke sekolah kapan saja dan menemui TU baru yang dahulu menggantikanku. Namanya Bu Ida, ia yang menjaga sekolah setiap hari seorang diri.