Selamanya

zaky irsyad
Chapter #25

Kini Dan Nanti

Di akhir semester, aku benar-benar memutuskan untuk sepenuhnya bekerja di madrasah ini. Aku menyampaikan niat itu pada Bapak, dan tentu saja Bapak menyambutnya dengan bahagia.

Aku bahkan ditunjuk sebagai Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, sementara Pak Asgun sebagai Kepala Madrasah. Kami berdua mendapat amanah yang begitu besar untuk mengelola sekolah ini dalam usia kami yang masih sangat muda, aku bahkan belum lulus kuliah.

Namun kami bertekad untuk sekuat tenaga menjaga madrasah ini terus maju ke depan. Mungkin aku tidak bisa seketika mengubahnya menjadi sekolah unggulan, namun ada yang lebih penting dari itu.

Bahwa di sini, aku bisa menemani murid-murid madrasah untuk terus berjuang. Menemani mereka melewati kesulitan-kesulitan hidup yang menghadang di depan. Menemani mereka meraih keajaiban-keajaiban yang bisa kami capai dengan rasa persaudaraan.

Dulu aku menganggap murid-murid madrasah ini hanyalah anak-anak malang yang tidak memiliki potensi. Namun kini, di mana detik demi detik berganti satu persatu. Aku bisa melihat mereka sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa. Mereka mampu membalikan keadaan, merubah keterbatasan menjadi kebanggaan.

Mereka punya kemauan tinggi untuk bekerja keras. Serta kecerdasan dan potensi untuk menempa diri dengan penuh kesungguhan.

Kenyataan yang kualami ini sebenarnya banyak terjadi di seluruh negeri. dimana anak-anak berkemampuan istimewa harus terjebak di sekolah-sekolah kecil penuh keterbatasan fasilitas dan tenaga pengajar. Di wilayah-wilayah pedalaman atau perkotaan yang terikat kemiskinan, ini menjadi kenyataan yang memilukan.

Lihat selengkapnya