Selamat datang, 62!

V.N.Lietha / Vica Lietha
Chapter #14

EPILOG

Rabu 5 September 1962

Di atas bus Ikarus Tipe 31

Wisma Atlet Senayan

Pukul 09.30

 

Arini duduk di atas bus Ikarus tipe 31. Bus khusus angkutan atlet Asian Games. Busnya parkir di Wisma Atlet Senayan. Tugasnya antar ke Bandara Kemayoran para atlet dari seluruh negara Asia yang telah berjuang begitu keras harumkan negara masing-masing. Di bawah Arini, ada Jaka si pemuda kru TVRI. Jaka sudah berhasil liput Asian Games dengan sukses.

Mereka berdua lambaikan tangan kepada deretan bus Ikarus tipe 31 lainnya yang satu per satu mulai tinggalkan wisma atlet. Mereka yang dilambaikan tangan balas penghormatan Arini dan Jaka. Arini bilang dengan keras, “selamat jalan! sampai jumpa lagi! senang sekali berjumpa kalian! kembalilah kesini!”

Jaka ulangi kalimat sama yang diucapkan Arini. Mereka berdua sahut-sahutan sampaikan selamat jalan kepada teman-teman mereka dari seluruh negara Asia. Lihat sambutan yang tulus dari kedua anak muda itu buat para atlet yang sebagian besarnya sudah kenal dengan mereka balas lambaian tangan serta balas ucapan Arini dan Jaka.

Mereka yang dari Afghanistan jawab, “terima kasih atas keramahtamahan kalian,” dalam bahasa Afganistan." Sampai jumpa!"

Mereka yang dari Jepang sambil tundukkan kepala bilang, “terima kasih atas keramahtamahan kalian,” dalam Bahasa jepang. "Sampai jumpa!"

Mereka yang dari Korea sambil berikan lambaian tangan bilang, “terima kasih atas keramahtamahan kalian,” dalam Bahasa Korea. "Sampai jumpa!"

Mereka yang dari India sambil tangkupkan kedua tangannya di depan wajah bilang, “terima kasih atas keramahan kalian,” dalam bahasa India. "Sampai jumpa!"

Demikianlah. Mereka yang dilambaikan tangan salam perpisahan oleh Arini dan Jaka terus balas penghormatan kedua muda mudi tadi dengan ungkapan terima kasih dari negara masing-masing.

  Arini dan Jaka barangkali bisa tahu beberapa bahasa mereka. Beberapanya lagi mereka tidak tahu pasti, yang terpenting mereka berdua paham di dalam hatinya masing-masing semua teman-temannya tawarkan jawaban tulus kepada mereka. Walaupun barangkali bahasanya berbeda-beda, namun mereka semua tawarkan cinta yang sama kepada kedua orang teman baru mereka dari negara Indonesia.

Jaka yang benar-benar rasakan suasana penuh ketulusan dari teman-teman barunya tidak bisa lagi tahan dirinya. Dengan ragu dan malu-malu dia tatap Arini yang duduk tegar di atas bus Ikarus. "Hei, Arini!" panggil Jaka.

Arini yang disapa jawab, "apa, Jaka?"

Lihat selengkapnya