Aku tidak menyukai ini.
Hari pertama setelah liburan sekolah, dimana hari memperingati kenaikkan kelas dan siswa ajaran baru, sekolah menginformasikan daftar kelas para siswa melalui papan mading.
Saat ini, para siswa saling berdesak-desakan satu sama lain untuk mencari posisi yang mereka inginkan. Bukan hanya itu saja, mereka mengeluarkan suara yang sangat berisik. Hal yang paling tidak kusukai adalah mereka hanya berdiam diri saja di sana, saling mengobrol, dan tertawa setelah mendapatkan informasi tentang kelasnya.
Aku hanya menatap mereka dari kejauhan. Terkadang pula aku menarik nafasku dalam-dalam, lalu mengeluarkannya secara perlahan.
'Setelah kalian melihatnya, bisakah kalian pergi dari situ? Bukankah tujuan kalian sudah tercapai? Dan sampai kapan aku berdiri di sini? ' gumamku.
Ketika aku sedang melamun, secara tidak sadar tubuhku sedikit terdorong ke depan. Ada sesuatu yang menabrakku dari arah belakang.
“Maaf ….“
Suara perempuan yang lembut terdengar dari arah belakangku. Lalu, aku menengoknya dan mendapati perempuan yang sudah tidak asing bagiku.
Dia adalah salah satu teman sekelasku dulu. Dia sedang bersama dengan salah satu teman akrabnya. Lalu, kami saling berhadapan satu sama lain.
“Ah, itu …” Dia menatapku kebingungan. Mungkin berpikir untuk mencari siapa diriku ini.
“Alle, alle,” kata teman di sebelahnya. Memberitahu perempuan tersebut dengan suara yang pelan.
“Aah, Alle ya? Maaf ya aku tadi menabrakmu,” katanya, seakan sudah menemukan jawaban yang dia cari.
Aku hanya menganggukkan kepalaku sekali, memberikan isyarat setuju.
“Kalo begitu, sampai jumpa.”
Setelah mengatakan itu, mereka langsung pergi tanpa rasa bersalah sama sekali.