Bel pulang sudah berbunyi yang menandakan pelajaran sudah selesai. Perasaan lega para murid di kelas sedikit terlihat dari wajahnya.
Aku mengemaskan barang-barang yang ada di mejaku, bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Aku sudah tidak sabar membaringkan tubuhku di kursi yang sangat empuk sembari membaca sebuah buku dan meminum segelas coklat panas.
“Hei, Alen. Apa kamu mengikuti kegiatan klub?”
Aku merasa terpanggil dengan suara itu.
Kenapa? Karena hanya satu nama di kelas ini yang bernama Allen, yaitu diriku.
Aku menengok ke arah suara tersebut. Arahnya berasal dari meja yang berada di sampingku. Benar, dia tak lain adalah Derra. Aku mendapati dia yang sedang membereskan buku di mejanya juga.
“Tidak,” jawabku singkat.
“Kenapa kamu tidak ikut?”
Jika aku menjawabnya ‘tidak mau’, pasti dia akan bertanya lagi ‘kenapa kamu tidak mau?’. Berhadapan dengan seseorang yang mempunyai sifat keingintahuan yang tinggi memanglah merepotkan. Jadi, aku akan menjawab.
“Aku fokus untuk masuk kuliah UI.”
“Oh begitu.” Dia mengangguk. Beberapa detik kemudian, dia membuka suara dengan terkejut. “Eeeh? Hebat sekali dong.”
Kenapa responmu sangat lambat? Lagipula, mungkin perkataanku itu tidak terlalu hebat.
“Kalau aku sih. Hmm ….” Dia berhenti sejenak seperti sedang berpikir. Lalu, dia mengusap kepalanya. “Tidak tahu hehe.”
Aku menatapnya, kemudian berkata,
“Seharusnya kau memikirkan hal tersebut, daripada menyesal di kemudian hari.”
Kupikir dia akan membalas perkataanku dengan cepat. Namun, beberapa detik sudah terlewat, aku tidak mendengar suara darinya.
Di sisi lain, aku tidak sadar sudah berkata seperti itu. Memberikan saran kepada orang lain itu seperti bukanlah diriku saja.
“Menyesal di kemudian hari kah?”
Aku mendengar suara darinya. Suara lirih ditemani dengan rasa seperti kesedihan.
Aku menengok dirinya dan mendapati gadis itu yang sedang menghadap ke bawah. Dalam beberapa detik, dia tidak begerak sama sekali seperti patung. Aku tidak dapat melihat ekspresinya karena terhalang oleh rambut hitamnya yang panjang. Dan hal itu membuatku bertanya-tanya.