Selamat Tinggal, Dunia.

Rika Kurnia
Chapter #27

Fitting

Kamu sedang berdiri di depan cermin rias, membetulkan riasan dan memeriksa pakaian yang kamu kenakan hari ini untuk pergi fitting di butik langganan keluarga Ben. Perasaanmu campur aduk. Di satu sisi, kamu bersemangat untuk mencoba gaun pengantin yang akan kamu kenakan di hari pernikahanmu. Namun, di sisi lain, pikiranmu terus melayang kepada Dunia—laki-laki yang telah merebut hatimu. Tepat ketika kamu hendak mematut-matut diri di depan cermin, ponselmu berdering.

Ben menelepon. "Maaf ya, sayang, aku nggak bisa jemput kamu hari ini. Ada urusan mendadak sama klien. Kamu langsung aja ke butik, aku nyusul nanti," katanya dengan nada penuh penyesalan.

Kamu terdiam sejenak, merasa sedikit kecewa, tapi kamu tahu bagaimana pentingnya pekerjaannya. "Oke, nggak apa-apa. Aku langsung ke sana aja," jawabmu dengan nada yang kamu coba buat setenang mungkin. Setelah panggilan selesai, kamu meletakkan ponsel di meja, menatap dirimu sekali lagi di cermin, mencoba meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja.

Tiba-tiba, ponselmu bergetar lagi. Dunia menghubungimu.

“Jadi pergi sama Ben?” tanyanya, suaranya selalu terdengar lembut, menenangkan.

“Jadi, kok. Ini aku baru mau jalan,” jawabmu sambil tersenyum kecil.

“Kamu hati-hati ya. Ben jemput kamu, kan?” Dunia bertanya, terdengar sedikit cemas.

"Tadinya sih begitu, tapi barusan Ben telepon, katanya dia ada urusan sama klien. Aku disuruh langsung ke butik," katamu dengan sedikit nada berat di suara, meski kamu berusaha menyembunyikannya.

Mendengar itu, Dunia langsung menawarkan diri. "Ya udah, aku jemput aja kamu. Gak apa-apa, kan?"

Kamu menolak dengan halus, merasa tidak enak. "Enggak usah, Dun. Aku bisa ke sana sendiri."

Tapi Dunia memaksamu, suaranya terdengar lebih tegas kali ini. “Nggak, La. Aku jemput ya. Tunggu aku 15 menit, aku bakal cepat sampai, kok.”

Akhirnya, dengan sedikit ragu tapi tak kuasa menolak, kamu setuju. Tidak butuh waktu lama, Dunia tiba di depan kosanmu dengan motor kesayangannya. Dia mengenakan jaket hitam yang membuatnya tampak keren seperti biasanya. Kamu naik motor, dan tanpa banyak bicara, kalian melaju menuju butik.

Lihat selengkapnya