Di dalam ruang OSIS hanya ada Andre dan Selena, ketika Andre melepas cekalan pada tangannya dia hampir saja jatuh.
"Apa yang... Kenapa dikunci segala." Selena melotot marah pada Andre yang membelakanginya.
Setelah memastikan bahwa pintu itu sudah di kunci, Andre melihat Selena dengan diam.
Selena sedikit takut karena tatapannya, dia mundur selangkah dan berkata dengan gugup. "K-kalau ada yang perlu kamu bicarakan, tidak perlu menguncinya kan. J-jngan menatapku seperti itu."
Ekspresinya sangat dingin dan matanya tajam melihat Selena, Andre maju dan menghimpit Selena di depan meja. Dia tidak berbicara sama sekali, yang mana semakin membuat Selena tidak nyaman berdiri di tempatnya, Andre sangat dekat sampai dia harus mendorong dada Andre supaya memberi mereka jarak.
Terlalu dekat!
Andre menekan kemarahannya yang membuncah, dia sudah menahannya sejak tadi malam.
Dia pergi ke kelas Selena untuk menemuinya, tapi Selena belum datang ke sekolah. Lalu pada jam istirahat dia juga pergi ke kelasnya, tapi Selena sudah pergi keluar.
Barulah tadi ketika dia bersama Indra duduk di tangga, dari ujung lorong melihat Selena dan Cristine.
Melihat orang yang pagi ini dia cari-cari, Andre mulai mengingat kemarahannya lagi.
Tadi malam dia mengantar Selena pulang, dia tidak langsung pulang ke rumah dan menunggu Selena untuk masuk ke dalam. Namun karena Selena juga menunggu dia pergi, Andre hanya bisa berjalan ke arah taman yang redup menunggu beberapa menit lalu kembali ke tempat Selena.
Tidak disangka pada saat dia kembali ke rumah Selena, Andre melihat Lucas yang dari tempat dia berdiri, mereka seperti berpelukan.
Dia sangat marah sampai rasanya ingin menerjang ke depan dan memukul Lucas yang dekat dengan Selena.