Selendang Biru

Arsa khoirol lathifa
Chapter #2

Dua

Tubuh sukma bergetar hebat. Sudah hampir satu jam dia tak mampu bergerak, bernafaspun dia kesusahan. Seekor naga hitam keemasan membelit tubuhnya. 

Dia berusaha meraih sedikit kulit suaminya untuk membangunkannya, namun jemarinya tak mampu bergerak. Dia sudah berusaha teriak, namun tubuhnya kelu tak bergerak.

Jiwa Sukma melayang meninggalkan raganya. Kini dia mampu melihat dirinya tertidur di sisi ranjang. Jiwanya bergetar hebat. 

Apakah mulai sekarang dirinya mati? Bagaimana caranya jiwanya kembali ke dalam tubuhnya?

"Mari, Neng Sukma."

Seekor naga yang tadi membelitnya kini berubah menjadi manusia. Namun matanya masih sama seperti mata naga. Berwarna hitam keemasan.

Jelmaan naga tadi mengulurkan tangannya. Namun Sukma tak mampu menggerakkan tubuhnya. Jiwanya masih bergetar hebat.

"Pegang ini erat-erat, ya, Neng."

Telapak tangan jelmaan naga itu terbelit selembar selendang biru putih keemasan. Jelmaan naga itu meraih tangan sukma, digenggamkan erat ditangannya.

Sedetik kemudian, Sukma sudah melayang jauh diatas awan. Kini dia bisa menggapai tingginya langit malam. Dia bisa merasakan dingin dan sejuknya angin malam.

Sebuah gelombang cahaya tipis berada di depan mereka. Sukma menggenggam erat selendang biru putih keemasan. Dia takut melepas cengkramannya. Takut dia akan terjatuh atau terbang sembarangan tanpa bisa pulang.

Jelmaan naga itu menyentuh gelombang cahaya tipis nan temarang. Gelombang cahaya yang seperti balon itu tersingkap seperti seperti tirai. 

Lihat selengkapnya