Masih jam 7 pagi tapi Hana sudah sampai di kantor karena ada banyak pekerjaan yang belum ia selesaikan kemarin. Saat melewati ruangan divisi interior Hana bertemu dengan Ayu, karyawan divisi interior.
”Pagi kak Hana…” sapa Ayu
“Pagi juga… kemarin ada masalah apa antara Pak Eric dengan Pak Kim??” tanya Hana penasaran.
“Nggak tahu kak, tapi kelihatannya Pak Kim akan berhenti kerja” jawab Ayu
“Seserius itu? memang apa penyebab pertengkaran mereka?” Hana masih saja penasaran dengan apa yang terjadi kemarin.
“Entahlah, sepertinya masalah kualitas interior yang dipakai” jawab Ayu.
“Oh.. ya sudah aku keruanganku dulu ya” pamit Hana
“Oke” jawab Ayu disertai senyum cerianya.
Melihat tumpukan kertas yang menggunung di mejanya, membuat Hana tak bersemangat. Meski begitu ia tetap memeriksa berkas-berkas laporan beberapa proyek sebelum ia serahkan kepada Bu laura.
“Perusahaan ini memang luar biasa! Proyek yang dikerjakan semakin banyak, dan pekerjaanku pun semakin menumpuk” gumam Hana yang merasa lelah membaca begitu banyak laporan.
Hana terkejut saat melihat jam dinding yang sudah menunjukkan jam sepuluh pagi.
“Hah? Jam dinding ini rusak atau bagaimana? Apa iya sekarang benar-benar jam sepuluh lebih lima menit?” ucap hana tak percaya hingga membuatnya melihat jam di komputernya untuk memastikan. Dilihatnya ruangan bu Laura. Lagi-lagi Hana terkejut karena ia tak melihat bu Laura di ruangannya.
“Bu Laura belum datang?” gumam Hana merasa heran karena tak seperti biasanya Bu Laura terlambat.
Sekali lagi Hana terkejut Ketika ia berbalik dan melihat Bu Laura sudah berada di belakangnya.
“Aaa….” Teriak Hana
“Aaaa….” Bu Laura pun ikut berteriak karena terkejut dengan teriakan Hana.
“Maaf Bu, saya kaget. Saya tidak tahu kalau ibu ada di belakang saya” ucap Hana meminta maaf.
“Iya. Kamu pasti tidak baca pesan dari saya ya?” tanya Bu Laura
“Pesan Bu?” tanya Hana bingung
“Coba kamu cek ponsel mu” jawab Bu Laura sembari jalan menuju ruangannya.