SELEPAS AKAD DENGANMU

Lail Arrubiya
Chapter #10

SAD-10

Sesuai janji, Adrian menjemput Aruna untuk menemaninya ke acara pernikahan Riri, teman kantor Aruna.

Ia menatap cermin sambil memoles bibir dengan lipmate andalanya. Ia memilih warna coral pink dari beberapa warna yang ia miliki dari berbagai merk. Aruna merapikan polesan yang sedikit berantakan di bibirnya. Memang, Aruna cukup ahli dalam padu padan warna untuk mempercantik dirinya yang terlahir dari gen yang cantik dan tampan.

Dress bernuansa putih dengan motif floral pink menambah manis tampilan Aruna. Dia menatap cermin yang menampakan seluruh tubuhnya, kemudian sedikit berputar memastikan tampak belakang pun sudah sempurna.

Aruna meninggalkan kamarnya yang sangat sedikit berantakan, dengan banyak pernik berbau Korea. Saat melangkah keluar kamar, ia menghela nafas, menyiapkan hati untuk membicarakan keinginan orang tuanya pada Adrian.

Adrian sudah menunggu di bawah ditemani Bu Maryam. Ia selalu terpesona setiap kali menatap wajah Aruna. Apalgi, jika ia sudah bersolek. Tipis tapi manis.

 Bagi Aruna pun ia harus bersolek maksimal hari ini. Ia harus menyiapkan segalanya dengan sempurna, sehingga Adrian memberi jawaban membahagiakan. Itu yang dipikirkannya sepanjang perjalanan menuju gedung pernikahan Riri.

Aruna sudah janjian dengan Kirana dan Dimas untuk bertemu di sana. Kirana pun tak kalah manisnya tampil dengan gamis beraksen sederhana tapi tampak elegan. Dimas yang sedari tadi bersama Kirana tak banyak bicara, terpukau melihat Kirana tampil beda hari ini. Siapa yang tahu hati lelaki ini naksir Kirana namun tak berani menyatakan perasaan. Dimas kena Friend Zone.

"Ini pasangan yang akan segera naik pelaminan juga, kayaknya."

Ucapan Dimas hanya ditanggapi senyum oleh Adrian, sementara Aruna mengharapkan tanggapan lebih dari senyum saja. Sepertinya, Kirana mengerti kegundahan sahabatnya itu.

"Kalian kapan nyusul?" Kirana berusaha mewakili Aruna yang masih tak bisa bicara mengenai perkara ini.

"Nanti, lah, Ran," jawab Adrian dengan santai. "Nikah itu, kan perlu banyak persiapan, mental sama materi wajib siap," lanjut Adrian.

Hati Aruna bergetar tak karuan, mimiknya berubah seketika. Melihat ekspresi Aruna, Kirana terlihat gusar dan gemas dengan diamnya Aruna.

"Masa nyaris delapan tahun pacaran, ga siap." Terdengar nada bicara Kirana yang ketus.

Adrian menatap Aruna yang hanya melempar senyum tanggung. Tembok keyakinan yang sudah ia bangun beberapa hari ini, perlahan terkikis begitu mendengar jawaban Adrian. Bahkan selama di acara pernikahan Riri,  Aruna tak banyak bicara. Ia sudah kehilangan kesempatan untuk membicarakan masalah ini, lagi. 

Lihat selengkapnya