SELEPAS AKAD DENGANMU

Lail Arrubiya
Chapter #27

SAD-27

 Kalian pasti tahu kalau Tuhan sudah berkehendak, maka kehendak-Nya lah yang terjadi. Perlahan, Tuhan sedang menghembuskan benih cinta di hati insan yang baru saja menikah tanpa saling mengenal.

Hanya saja, terkadang, mereka tak menyadari perasaan itu tumbuh. Sejak kapan, bagaimana bisa, alasannya apa. Tidak tahu. Dan terkadang, tidak jelas. 

Aruna tak tahu ini jam berapa, tapi suara desing blender membuatnya membuka mata. Tak lama disusul wangi rempah yang ditumis, membuat Arun beranjak bangun.

Sepertinya adzan subuh sudah berkumandang sejak tadi, namun Aruna tak mendengarnya. Ia lantas sholat sebelum turun menemui Afzan.

Kesibukan Afzan semakin terdengar dari bawah, membuat Aruna penasaran. Semakin dekat ke dapur, semakin tercium aroma menggugah kuah soto yang kaya akan rempah. 

Terlihat sosok Afzan yang sibuk sendiri di sana. Empat tungku kompor menyala dengan api maksimal. Asap mengepul dari semua panci yang isinya beragam.

" Wangi banget." Suara Aruna membuat Afzan menoleh.

Peci putih yang ia kenakan terlihat basah, peluh sudah membasahinya sepagi ini.

"Sudah sholat?"

Aruna kira ia akan menyapa dengan sapaan, " sudah bangun?"

Ya, dia adalah Afzan, pria yang selalu memerintah Aruna agar melaksanakan sholat walau di rumah sakit. Aruna mengangguk kemudian duduk di kursi dengan meja yang sudah penuh dengan pelengkap soto. Irisan kol, tauge, bihun, daun bawang, jeruk nipis, serta koya sudah tertata di sana.

"Aku bantu apa, nih?" Aruna berbaik hati menawarkan diri untuk membantu. Padahal di rumah, memasak adalah kegiatan yang sering ia hindari.

Afzan menatap Aruna ragu. 

"Aku bisa, kok, bantu-bantu. Sedikit." Aruna sendiri ragu menjawab.

Ia meraih pisau di dekatnya kemudian mencari target untuk diiris. 

"Iris-mengirisnya sudah selesai. Tinggal nunggu ayam dan nasi matang aja." 

Aruna mengangkat bahu sambil memasang wajah yang seakan kecewa tak bisa membantu. Meletakan kembali pisau di sisinya.

"Sebentar lagi, Rizwan datang sama Medina. Biasanya, Medina akan tidur lagi di atas. Kamu ga masalah, kan?"

"Hah? Medina ikut ke sini? Sepagi ini? Mamanya kerja pagi juga?"

Afzan tak lantas menjawab. Tapi Aruna menunggu jawabannya.

"Ibunya Medina ... sudah meninggal saat melahirkan dia." 

Lihat selengkapnya