Selepas Hujan

Makrifatul Illah
Chapter #33

melepaskanmu pergi #32

Gus juga manusia, punya rasa dan punya hati, bisa khilaf dan juga tidak luput dari kesalahan. Gus juga bukan malaikat, jadi jangan hakimi aku karena statusku itu, karena bagaimanapun dimata Allah, semua manusia itu sama, hanya yang membedakannya adalah amal perbuatannya.

@balya_Ramdani

Kita tidak bisa memesan takdir yang sama sesuai kehendak kita, sejatinya kita hanya pemain dari sutradara terbaik, dan aku yakin bahwa skenarionya pun pasti sudah yang terbaik pula, baik untuk diriku mapun dirimu, maka meski kita tidak ditakdirkan Bersatu, namun ingatlah bahwa doaku akan selalu ada untukmu.

Selepas kepergianmu, hatiku terasa teramat sakit, jika kamu kira akulah yang paling salah, tak apa, aku patut kamu salahkan, aku hanya seorang pengecut yang bisanya hanya menerima sang takdir yang telah dirancangnya, jika kamu masih bertanya lagi, apakah aku tidak berusaha untuk menyatukan cinta kita, sejatinya, tanpa kamu tanyakan, aku telah lebih dulu berusaha untuk memperjuangkan hubungan ini, namun aku sadar, semakin aku memperjuangkan, maka semakin itu pula semesta menjauhkanmu dari ku.

Kamu tau, semenjak dari tragedy breaknya kita, tanpa sepengetahuanku, ternyata keluargaku merencanakan perihal pendamping hidupku, awalnya aku fikir mereka hanya bercanda, namun ternyata dugaanku salah, abah yang biasanya jarang berkomunikasi dengan ku, kini malah memanggilku lalu membicarakan perihal apa yang tak ingin aku dengar dari bibir beliau.

Satu hal, yang kini aku rasakan saat aku tengah di beritahukan oleh ummiku, bahwanya sekarang aku tengah kecewa, aku sakit, tapi aku belum bisa membicarakan itu padamu, karena aku tau, kamu masih marah padaku perihal terbongkarnya statusku, jadi aku hanya memendam, meski aku tidak berdaya. Ingin saja rasanya memelukmu dan mengatakan bahwa aku tidak ingin berpisah dengan mu.

Namun sekuat apapun perasaanku padamu, semesta terus saja menyuruhku untuk melepasmu, apakah kamu tau, selepas itu, aku mendiamimu, aku tak kuasa melihat wajahmu, apalagi melihat senyummu, rasanya hatiku semakin sakit, jiwaku rapuh, apalagi untuk tidak melepasmu sungguh teramat sulit bagiku. Lalu jika kamu  masih mau bertanya lagi perihal alasan kenapa aku tidak bisa mengatakan perihal KKN ke Belanda itu, memang aku sengaja membiarkanmu mengetahui dari mulut orang lain, agar kamu semakin membenciku, karena dengan begitu, aku akan semakin mudah untuk melepasmu.

Jika dirasa aku egois, karena masih mementingkan hatiku saja, silahkan, itu terserah kamu, yang pasti aku tengah ingin membuat dirimu merasa marah besar padaku, agar aku bisa kuat untuk melepaskanmu, meski aku tau, aku tak cukup tega melakukan itu, sungguh hatiku sangat pedih, apalagi saat melihat airmatamu mengalir begitu saja, ingin rasanya aku katakan padamu, bahwa itu hanya sebuah mimpi, tapi semakin aku begitu, maka aku semakin sulit melepaskanmu.

Lihat selengkapnya