Selepas Hujan

Makrifatul Illah
Chapter #26

terlalu sakit #25

Seberapapun kamu terluka, seberapapun kamu kecewa, tetap saja hidup harus berjalan dengan semestinya. Meski sakit masih mendera, meski luka masih menganga. Ingatlah, bahwa Tuhan juga tidak akan tertawa melihat hambanya merana. Karena Tuhan tau, kamu sanggup menghadapinya.

Hari ini adalah hari baru tanpa seseorang yang spesial bagiku, ya, semenjak 6 hari yang lalu, aku mengurung diri di kamar akibat terserang flu dan sekarang akhirnya aku sembuh sehingga bisa memulai aktifitas kembali meski tanpanya, seseorang yang masih ku rindukan, meski dirinya sudah tak merindukan ku lagi. Aku tak perlu menampik bahkan membohongi diri sendiri, karena nyatanya, aku masih dan tengah merindukan sosoknya. Ternyata, semakin banyak kenangan tentangnya, maka semakin sulit juga rasanya untuk melupakan, walau aku tau, bahwa sebenarnya, seseorang yang susah move on itu bukan perihal banyaknya kenangan yang di lalui, melainkan seberapa ikhlas ia melepaskan.

Namun namanya juga manusia, sering mengedepankan ego dalam dirinya, sehingga kadang terlena dalam situasi yang menyulitkan bagi dirinya sendiri, seperti diriku misalnya.

Tapi meski begitu, aku tetap harus berterima kasih pada tubuhku sendiri, karna ia bisa kuat menahan beban luka di saat hati tengah meronta melihat wajahnya melewati ku tanpa bertegur sapa di lorong kampus. Seolah tak mengenal satu sama lain. Bahkan aku tetap harus berterima kasih pada tubuhku ini khususnya mata, karena ia tetap kuat tanpa meneteskan air mata, untuk menghadapi kenyataan, bahwa aku dan dia sudah tidak lagi menjadi kita.

"Hai, ngelamun aja." aku di kagetkan oleh seseorang di belakang. Segera saja ku toleh ke belakang.

"Ih, Nely, bikin kaget aja tau." Gerutuku padanya.

"Hahhaha, lagian, tumben sekali Ibu Negara yang terhormat, ngelamun begini, emangnya kenapa sih?"

"Gak papa kok, oh iya, mau ikut aku ke perpus gak Nel?"

"Oh boleh-boleh yuk." ku genggam tangannya, kita berjalan menuju ke perpus Sambil bercengkrama basa-basi seputar makanan yang lagi hitz di th 2020.

"Oh iya Ra, besok itu Pak Presiden mau berangkat lo ke Belanda, kamu mau ikut nganterin gak ke Bandara?"

Sejenak aku terdiam, bahkan tersendak oleh ludahku sendiri, aku bingung harus memberikan raut wajah seperti apa kepada Nely atas pertanyaannya tersebut. Sungguh aku kebingungan untuk menjawabnya.

"Hai Ra, are you ok?" Nely mengulangi lagi ucapannya karena mendapati ku belum sadar juga dari lamunan.

"Ra, woy!" teriaknya.

"Oh iya Nel, ada apa?"

Nely menghembuskan nafasnya, sebelum menjawab pertanyaan ku.

Lihat selengkapnya