Semalam ia muncul membawa temannya yang cantik dan berdandan gotik.
***
Perempuan yang Terpenjara dalam Mimpi
Oleh Angelina Sado.
Perempuan itu melangkah pelan, menembus kerumunan tubuh-tubuh kekar tanpa kepala, menyusuri semak belukar yang tumbuh liar, di bawah tatapan pohon-pohon tinggi menjulang, seolah menatap dunia dengan angkuh. Gaun hitam pekat menyelimuti tubuhnya, menyerupai pakaian gotik, teramat misterius. Meski udara penuh bayang-bayang, aroma melati harum menyusup, seperti bunga mekar dalam mimpi. Ia melambaikan tangan, lalu berbalik. Aku terpaku, mataku membesar, terfokus pada wajah liar dan menakutkan itu.
Tubuhku terasa kaku, tak mampu bergerak, apa lagi bersuara. Sebuah kekuatan tak terlihat terasa menekanku, seolah medan magnet kuat membuatku terperangkap, seperti arca candi usang, menunggu untuk dipugar.
Sekelilingku dipenuhi embusan angin lembap, langit bagaikan tembaga, murung dan penuh ancaman. Aku merasa bingung, bola mataku tetap mampu bergerak, mengamati dengan cemas. Tak ada petir pada awalnya, tetapi tiba-tiba langit terbelah oleh kilatan cahaya mengerikan, disertai gemuruh mengguncang jagat. Suara amukan langit perlahan mereda, tetapi tak lama kemudian, hujan deras pun turun, membasahi tanah dengan suara seperti kerikil berjatuhan.