Selimut Ilusi

Yusuf Mahessa Dewo Pasiro
Chapter #27

Kesaksian

Salam membara untuk perempuan yang mandi dengan darahnya sendiri.

***

—Benarkah Devi pergi meninggalkan rumah dengan terburu-buru?

Pak Rohman, sebentar, saya perlu menarik napas dahulu. Rasanya, saya belum bisa leluasa berkisah, mengingat kematian Devi yang begitu mengenaskan. Namun, baiklah, saya akan memberitahukan pada Anda. Pada saat itu, saya masih menyiapkan sarapan di ruang makan. Devi hendak pergi, keluar dari kamar dengan terburu-buru, mencari kunci motornya.

Sebagai seorang ibu, saya sudah terbiasa melihatnya bertingkah begitu—saya bertanya, 'Mau ke mana? Tidak sarapan di rumah?' Saya hanya menanyakan itu, dan dia menjawab bahwa ada urusan mendadak di rumah sakit. Kebetulan malam itu ia menginap di rumah kami, dan sebagai orang tuanya, kami sangat senang, maka kami berencana sarapan bersama. Saat itu masih pukul 06.30, seharusnya ia tidak memiliki jadwal piket di puskesmas.

—Anda tahu ia menuju ke mana?

Lihat selengkapnya