Melawan keraguan membawa obor kehidupan. Jangan sampai padam!
***
Dua hari sebelum kematian Bu Ani.
Kini, pengumuman yang terpasang seminggu lalu akhirnya membuahkan hasil. Ternyata ada seseorang yang berminat bekerja di rumahku. Lumayan, ini bisa sedikit meringankan beban pekerjaan rumah. Yang mengejutkan, pelamar itu tak lain adalah Bu Ani.
“Ini Andre, kekasih saya. Silakan, Bu Ani bisa mulai bekerja di sini. Kunci gudang selalu terletak di bawah keset, tepat di depan pintu gudang.”
“Baik, Non Erin. Terima kasih telah memberi saya pekerjaan ini. Saya beruntung sekali, hanya saya yang melamar di sini.”
“Dengan senang hati, Bu.”
“Mas Andre mau minum apa? Akan segera saya buatkan.” Bu Ani tampak semringah.
“Tolong bawakan segelas air putih saja, Bu.” Sahut Andre.
“Baik, Mas. Tunggu sebentar.”