Selimut Ilusi

Yusuf Mahessa Dewo Pasiro
Chapter #29

Gerak-gerik

Ada durjana berbalut keheningan angkara, meriap dari tapal batas istana waktu.

***

—Bebek tetangga Anda hilang, dan Anda melihat keributan di rumah Erin?

Benar. Saya masih membuka toko, menata kursi plastik di depan etalase. Masih pagi, baru jam tujuh, ketika saya mendengar suara Pak Hamzah marah-marah di rumah Erin. Konter dan toko saya berseberangan dengan rumah Erin, hanya beberapa meter. Dari sela-sela gerbang rumahnya, saya bisa melihat mereka tengah berdebat, dan saya sempat mendengar apa yang mereka ributkan. Masalah bebek. Pak Hamzah, juragan bebek, memergoki Erin sedang menyembelih bebek miliknya. Tak hanya itu, Erin juga sering berlari-lari di pematang sawah di sisi barat kompleks ini. Ia seperti anak kecil—atau lebih tepatnya, seperti orang kesurupan, atau mungkin seorang dokter gila, saya rasa. Keributan itu akhirnya reda setelah Erin membayar bebek-bebek itu untuk mengganti kerugian Pak Hamzah. Oh? Ya, benar, nama saya Heri.

—Keanehan apa lagi yang para tetangga saksikan, atau Anda juga menyaksikan sendiri?

Selain berlari-lari di pematang sawah, Erin juga kerap bersenandung. Beberapa kali, ia kepergok melakukan hal-hal aneh di depan gerbang rumahnya. Ia sering meletakkan sesuatu ke dalam kotak pos, lalu masuk kembali ke dalam rumah. Setelah beberapa waktu, ia akan keluar lagi untuk mengambil barang yang tadi dimasukkan ke dalam kotak pos.

Lihat selengkapnya