SELINGKUH DENGAN ISTRIKU

DaraTresnaAnjas
Chapter #8

BARA DAN DARA BERTEMU

“Cari kerjaan yang nyaman. Aku nggak mau kamu kerja asal-asalan. Dan soal gaji? Please... jangan kerja cuma buat gaji kecil. Kamu istri aku. Nggak cocok kerja di tempat murahan.”


“Aku kan sarjana teknik sipil, Daddy,” Dara tetap bersikeras.


“Nah, itu bagus. Aku bisa masukin kamu ke beberapa perusahaan bonafit. Tinggal kamu pilih, mana yang fasilitasnya enak, gajinya gede, jam kerjanya santai. Tapi ingat, aku tetap harus tahu tiap hari kamu kerja ngapain.”


Dara diem. Rasanya kayak dikasih izin, tapi dipasung juga. Ini bukan soal nyari gaji, tapi soal harga diri.


“Aku pengen kerja karena aku pengen punya dunia sendiri, bukan karena uang. Aku butuh tempat untuk mikir, untuk berkembang, buat jadi diri aku,” bisiknya pelan.


Rangga menoleh dan menatapnya. Ekspresinya datar.

“Aku ngerti. Tapi inget, kamu istri keluarga Brawijaya. Segala hal yang kamu lakukan, nama kita ikut terbawa. So, think wisely.”


Dara hanya mengangguk kecil. Dalam hatinya, satu langkah kecil ini mungkin bisa jadi pintu untuk sesuatu yang lebih besar.


•••


Pagi itu Dara sudah rapi sejak pukul enam. Blouse putih dengan kancing depan yang sopan dan rapi menempel di tubuh langsingnya. Potongannya sederhana, tapi bahannya mahal. Ia mengenakan rok pensil nude selutut, dan tas Gucci warna cokelat susu menggantung anggun di lengannya. Rambutnya ia blow ringan dan biarkan tergerai. Parfum Prada menguar samar dari kulitnya yang segar.


“Mommy ready?” tanya Kemala sambil menggendong Nola.


“Siap. Tolong doain ya, semoga rezeki anak,” jawab Dara dengan senyum, mencium dahi putrinya sebelum berjalan menuju mobil.


Alphard hitam sudah terparkir di depan. Supirnya, Agung, membukakan pintu sambil tersenyum hormat.


 


Gedung kantor perusahaan itu berdiri tinggi, kaca-kaca luar memantulkan langit Jakarta pagi ini. Dara melangkah masuk ke dalam lobby. Tumit sepatunya mengetuk pelan lantai marmer mengilap, mencuri perhatian beberapa staf yang sedang terburu-buru.


“Direksi baru ya?” bisik seorang staf perempuan pada kawannya.


“Lho, setahu gue semua direksi udah lengkap.”


“Mungkin staf ahli, siapa tau,” jawab yang lain, lirih.


Dara tetap tenang. Ia berjalan menuju resepsionis.


“Selamat pagi. Saya Dara Fabian. Ada jadwal interview jam sembilan.”


“Silakan ke lantai 17, Bu. Ruang HRD sudah siap.”


Lihat selengkapnya