Awal tahun 2016 ini, kita sudah memasuki era baru di perekonomian Indonesia saat Indonesia menjadi bagian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Mengapa MEA menjadi sebuah hal yang penting di ASEAN? Para pengamat ekonomi memprediksikan, dalam 20 tahun terakhir, terjadi pergeseran pusat perekonomian global menuju Asia. Tren ini diperkirakan akan terus berkelanjutan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pergeseran pusat perekonomian ini disebabkan oleh dominasi dua kekuatan ekonomi global baru, yakni Cina dan India ditambah dua ekonomi besar di Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan. MEA diinisiasi oleh ASEAN untuk mempersatukan ekonomi negara-negara di AsiaTenggara dan mengimbangi dua kekuatan baru di perekonomian global saat ini.
Jika kita hubungkan dengan kondisi saat ini, Cina dan India dalam beberapa dekade ke depan akan menjadi dua kekuatan ekonomi yang cukup besar dan diperhitungkan oleh perekonomian global. Pertumbuhan dari kedua raksasa ekonomi baru ini tentunya berimbas secara langsung terhadap perekonomian ASEAN. Bukan mustahil jika masa keemasan perdagangan yang terjadi di masa lampau akan terulang lagi dalam beberapa dekade ke depan dengan ASEAN akan menjadi mitra perdagangan utama bagi kedua raksasa ekonomi ini.
Sumber: International Money Fund
Lantas, bagaimana caranya supaya inisiatif MEA ini dapat berhasil? Negara-negara ASEAN memiliki kesenjangan perekonomian dan pembangunan yang cukup tinggi. Contohnya, Singapura memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sebesar 52 ribu USD pada tahun 2012. Bandingkan dengan Myanmar yang hanya memiliki PDB per kapita sebesar 868 USD, lebih dari 60 kali lipat dibandingkan dengan Singapura. Kesenjangan perekonomian dan pembangunan ini menjadi sebuah tantangan bagi ASEAN untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada, terutama di negara-negara yang perekonomiannya masih berkembang, seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Sementara itu, jika kita lihat dari peta persaingan ekonomi global, peningkatan daya saing antarperekonomian di Asia Timur antara Cina, Jepang, dan Korea Selatan menciptakan kompetisi yang ketat di antara tiga negara produsen ini. Implikasinya, kita lihat di perusahaan-perusahaan manufaktur, mereka berlomba-lomba mening
katkan produktivitas, mencapai tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menurunkan biaya produksi.
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian dunia dan perkembangan teknologi di berbagai bidang, tidak mustahil bagi perusahaan-perusahaan ini mempertimbangkan untuk berekspansi dan mungkin saja memindahkan kegiatan operasinya ke negara-negara lain yang memiliki keunggulan kompetitif dari segi biaya. Pembebasan batasan-batasan perdagangan antarnegara ASEAN diharapkan dapat meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dengan negara-negara industri di Asia Timur.
Negara-negara ASEAN tentunya akan lebih diuntungkan secara kolektif dengan adanya MEA karena negara-negara ASEAN dapat saling bekerja sama dan menjaga hubungan perekonomian yang harmonis, baik dengan sesama negara-negara ASEAN maupun dengan negaranegara di luar ASEAN.
Usaha dari satu negara ASEAN tidak akan begitu bermakna dan berdampak besar terhadap raksasa ekonomi global baru. Justru dengan kekuatan ekonomi kolektif, ASEAN dapat menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang diperhitungkan oleh dunia. Akan tetapi, di skala perekonomian yang besar melalui MEA, ASEAN tidak boleh kehilangan fleksibilitas dalam kebijakan perekonomiannya dan tetap responsif terhadap guncangan-guncangan ekonomi yang mungkin terjadi.