Seluas Nusantara

intan elsa lantika
Chapter #12

12. Buku Harian Puti

Pagi ini aku dibangunkan bel kamar, aku memaksakan untuk membuka mata, leher ku terasa sedikit sakit karena tidur tanpa bantal di sandaran tangan sofa. Aku memberanikan diri melihat ke arah ranjang, ternyata Puti sudah tidak di sana. Aku merasa lega, karena tidak harus melihat Puti terbaring di hadapan ku lagi, namun aku juga penasaran, kemana Puti jam segini? Aku melihat jam yang masih menunjukkan pukul 04.30 wib.

Suara bel berbunyi lagi, aku tersadar dan bergegas membuka pintu.

"Loh, kamu dari mana? tanya ku pada Puti dengan handuk yang dililitkan di kepalanya.

"Dari kamar kamu!"

"Kamu mandi di sana?" aku menunjuk arah kamar ku dan langsung membayangkan pakaian dalam ku yang berserakan di lantai kamar mandi.

"Nggak! Mandi di sini kok tadi!"

"Trus kok dari sana?"

"Aku naruh sesuatu! Dibaca ya nanti!" ucap Puti.

Aku mengangguk, "Ya udah, aku mandi dulu ya, kamu langsung siap-siap!" ucap ku sambil berlalu ke kamar ku.

***

Aku menurunkan koper Puti dari bagasi taxi, lalu membawanya pada Puti yang sudah berdiri di depan pintu keberangkatan.

"Yuk, kamu bisa check-in sendiri kan?" tanya ku.

"Bisa,"

"Ya udah, kamu langsung masuk aja!"

"Tapi pesawatnya kan masih lumayan lama,"

"Satu jam lagi, ini pun udah telat untuk check-innya!"

"Aku belum mau pergi," ucap Puti lembut.

"Aku juga harus ke kantor, Puti! Hari ini pengumuman penempatan aku!"

"Kamu nggak bakalan pergi jauh-jauh kan? Di Jakarta aja kan?" Puti memang takut jika aku ditempatkan di tempat yang jauh.

"Belum pasti, kalo aku ditempatkan di kampus, aku bisa aja di taro di kampus regional, di Papua pun bisa. Kamu do'ain yang terbaik ya! Untuk kita juga, berbdo'a agar Tuhan tetap satukan kita!"

Puti mengangguk, "Ya udah, aku masuk dulu ya!" Puti pamit.

Aku mengulurkan tangan untuk menyalami Puti. Puti mencium punggung tangan ku, saat Puti hendak melepaskan tangannya dari genggaman tangan ku, tiba-tiba reflek aku langsung mencium pipi Puti, mata ku dan mata Puti terpejam, aku hanya menciumnya sebentar, aku belum sempat menghurup aroma pipinya, aku hanya menempelkan hidung sepersekian detik di pipi Puti.

Lihat selengkapnya