Seluas Nusantara

intan elsa lantika
Chapter #13

13. Malam Jantan

Aku masih menempati kamar Puti, aku sengaja tidak meminta petugas kamar membersihkan kamar ini, karena aku tidak mau kehilangan aroma tubuh Puti yang masih menempel di alas kasur dan bantal.

Siang tadi aku sibuk membereskan barang- barang ku, aku sudah check out dari kamar yang aku tempati kemarin. Aku juga langsung berbeser untuk bersiap berangkat ke Bandung besok. Jam menunjukkan pukul sembilan malam, aku berusaha untuk tidur lebih awal, karena besok dini hari, aku sudah harus berangkat menuju Bandung dan sudah harus mulai efektif bekerja.

Aku masih berusaha tidur sambil memeluk bantal yang samar-samar masih tercium aroma Puti. Mata ku mulai terasa berat, namun tiba-tiba hp ku berdering. Aku mengangkat telepon yang masuk dari nomor tak di kenal.

"Halo," suara laki-laki tegas terdengar dari telepon.

"Halo, Assalamu'alaikum!" ucap ku sopan, aku mengira ini telepon dari kampus atau teman kerja ku.

"Saya di rooftop!" ucap orang itu.

"Izin, mohon maaf ini dengan siapa?" tanya ku formal.

"Reza!" jawabnya singkat.

***

Aku pergi ke cafe yang ada di rooftop, aku mencari-cari keberadaan Reza. Aku melihat Reza yang berdiri di ujung cafe ini sambil memandangi kota Jakarta. Reza berdiri tegap dan tangannya ia masukkan ke dalam saku celana panjangnya.

"Izin bang!" ucap ku formal mendekati Reza. Aku berusaha menghargai Reza yang terpaut umur lima tahun lebih tua dari ku.

Reza masih menatap pemandangan kota Jakarta dengan tatapan sendu. Aku bingung harus apa, lalu aku ikut berdiri tegap di samping Reza dan ikut memandangi kota Jakarta.

"Saya udah bilang sama Puti, saya nggak jadi menikahi dia!"

"Hmm?" gumam ku bingung akan pernyataan Reza.

"Saya juga sudah melampiaskan emosi saya sama mama Puti! Saya gagal mengontrol emosi saya sebagai laki-laki dewasa!"

Aku masih diam untuk memberi Reza ruang untuk berbicara.

"Tadi siang saya check-in di hotel ini, saya meminta kamar yang di samping kamar Puti, kamar yang satu masih diisi tamu, yang satu lagi hari ini akan check out, kata resepsionis tadi! Saya tunggu di lobby, trus, saya lihat ternyata kamu yang check out! Setidaknya itu membuat pikiran saya tentang kalian tidur bersama hilang! Tapi malam ini saya tau Puti sudah di Pekanbaru! Marah! Saya marah! Saya sudah muak mengikuti Puti, trus saya lampiaskan semua emosi saya pada Puti dan mamanya! Tapi sekarang saya menyesal! Saya masih menginginkan Puti!" jelas Reza.

Aku menatap wajah Reza yang memerah, air matanya juga mulai berlinang.

Lihat selengkapnya