Seluas Nusantara

intan elsa lantika
Chapter #15

15. Lamaran

Hari ini aku bangun dengan semangat, setelah apel pagi, aku mencari mahasiswa yang hobby videografi, seorang mahasiswa menemui ku dan bersedia untuk membantu ku membuat video untuk Puti. Video yang akan aku buat adalah video yang akan aku persembahkan untuk Puti besok malam, aku meminta pada ayah untuk langsung melamar Puti menggunakan video yang akan aku buat ini.

"Pokoknya video ini harus cinematic dan romantis!" pinta ku pada Ali, mahasiswa yang ku mintai bantuan.

"Siap bang! Kita buat seromantis mungkin, biar lamaran abang langsung diterima!" ucap Ali santai.

"Pokoknya singkat, padat dan menjelaskan bahwa cinta saya seluas Nusantara!" ucap ku agak drama pada Ali.

"Siap bang! Ini udah semua video dan fotonya bang?" tanya Ali sambil memperlihatkan file-file yang aku berikan.

Aku melihat lagi isi file itu untuk memastikan, video Puti di puncak Sumatera, foto Tio saat mengunjungi beberapa daerah di Indonesia, video Puti di pulau pasir, video Puti saat di Jakarta dan rekaman suara yang akan di jadikan narasi video.

"Udah, kayaknya cukup ini aja deh!" ucap ku pada Ali.

"Oke bang! Siap!"

Ali pergi, aku menunggu Ali mengedit video itu sambil mempersiapkan hal lainnya. Walaupun tidak menyiapkan secara langsung, karena aku masih bergantung pada bantuan ibu dan ayah yang ada disana.

Aku menelpon ayah untuk mengetahui perkembangan di Kerinci.

"Halo, Ayah!" ucap ku semangat.

"Halo!" jawab Ayah.

"Gimana keadaan di lapangan komandan?" tanya ku.

"Sejauh ini, terpantau aman!" jawab ayah sambil tertawa kecil.

"Puti belum tau sedikitpun kan, Yah?" tanya ku.

"Belum! Sekarang dia lagi di jalan dari Pekanbaru!"

"Pokoknya Puti jangan sampai tau ya, Yah! Tolong di bilang sama mama papa Puti juga, pokoknya ini harus jadi kejutan untuk Puti!"

"Amaan! Ayah koordinasi terus kok sama papanya Puti!"

"Alhamdulillah, terimakasih ya, Yah!"

***

Setelah apel malam, Ali langsung menghampiri ku.

"Bang! Udah siap bang!" ucap Ali semangat.

"Serius? Lihat!" ucap ku tak kalah semangat.

Aku mengajak Ali duduk dekat posko, Ali membuka laptop dan langsung membuka video yang sudah ia buatkan.

Lihat selengkapnya