Blurb
Tapi dia malah memelukku,"Aku kangen Nan, kamu malah sibuk dengan teman-temanmu!" Aku berusaha melepaskan pelukannya takut yang lain melihat,tapi semakin berusaha melepaskan,dia memeluk semakin kuat,akhirnya kuputuskan untuk diam,aku mendongak memperhatikan wajahnya,ingin memastikan benarkah yang di ucapkannya,entah berapa lama kami saling menatap,mungkin hanya beberapa detik,tapi terasa seperti beberapa menit,dengan tanpa sepatah katapun aku merasakan kesungguhanya,ada rasa sesal membuatnya merasakan itu,dan akupun memeluknya,tidak ada lagi rasa khawatir orang akan melihat kami,karena rasanya yang terpenting adalah dia,