Sembilan Tiga Perempat

angel
Chapter #47

Energi Temporal

Cambridge, 2025

Gemuruh mesin pengebor fondasi membelah keheningan pagi yang berkabut di pinggiran Cambridge. Aiden, dengan helm kuning cerah dan rompi keselamatan oranye yang kontras dengan wajah yang kusut, berdiri tegak mengawasi tim konstruksi yang sibuk mondar-mandir bak semut pekerja di sarang raksasa.

“Oke, kita mulai dari mana?” tanya Aiden pada dirinya sendiri, menyapu area konstruksi yang luas.

“Dari bawah, tentu saja!” sahut suara riang di sebelah.

Aiden mendapati Dr. Quantum dengan senyum lebar dan kacamata hitam yang entah bagaimana berkilau di bawah langit mendung.

“Dr. Quantum, saya kira Anda sedang ...”

“Menganalisis fluks kuantum dari partikel tachyon yang terjebak di lubang cacing multidimensi?” potong Dr. Quantum. “Ah, sudah selesai ketika sarapan tadi. Omong-omong, jangan pernah makan sereal dengan susu buatan dimensi paralel. Rasanya seperti kaus kaki basah yang direndam dalam sup jamur.”

Aiden mengerjap beberapa kali, mencoba mencerna perkataan absurd itu. “Uh, baiklah. Jadi, ada saran untuk pembangunan fondasi ini?”

Dr. Quantum mengangguk antusias. “Tentu! Pertama, pastikan kita menggali cukup dalam. Setidaknya sampai kita dapat mencapai ujung kaki dinosaurus yang masih tertidur di bawah sana.”

“Dinosaurus?” Aiden mengerutkan dahi.

“Oh, ayolah, Aiden! Kau tak percaya dinosaurus masih ada? Lalu siapa menurutmu yang selama ini menjalankan jarum kompas? Peri gigi?”

Sebelum Aiden bisa merespons, Dr. Timeless muncul dengan tergopoh-gopoh, membawa tongkat kayu aneh dengan lonceng-lonceng kecil di ujungnya.

“Aiden! Aku merasakan aura kuno yang sangat kuat di sekitar sini!” serunya dengan mata berbinar-binar.

“Benarkah, Dok?” Aiden setengah tertarik, setengah waspada.

Dr. Timeless mengangguk dramatis. “Ya! Aku yakin di bawah tanah ini tersimpan artefak bersejarah yang sangat berharga!”

“Wow, itu luar biasa! Apa itu?”

“Entahlah,” Dr. Timeless angkat bahu. “Tapi aku yakin itu pasti sesuatu yang sangat, sangat tua. Mungkin remote TV pertama di dunia?”

Aiden menghela napas yang panjang. Dia mulai curiga kalau-kalau Dr. Winters sengaja memberinya tim ‘ahli’ ini sebagai hukuman atas Wardenclyffe Tree di Harvard Yard.

❾¾

Di sisi lain area konstruksi, Elias dan Theo mengutak-atik ChronoTune yang masih tertidur.

“Oke, kita sudah coba mengisinya dengan listrik biasa, baterai alkaline, tenaga surya, sampai kentut fermentasi,” Elias menghitung dengan jari. “Apa lagi yang belum?”

Theo menggaruk dagu. “Bagaimana kalau kita coba dengan tenaga pikiran?”

“Tenaga pikiran?” Elias menatap Theo skeptis.

“Ya! Kita konsentrasikan pikiran kita dan bayangkan energi mengalir ke ChronoTune, dan ... ta-da!”

Mereka berdua memejamkan mata, mengernyit serius seolah sedang berusaha membelah atom dengan kekuatan pikiran. Setelah beberapa menit ...

“Tidak berhasil,” desah Elias, kecewa.

“Mungkin kita kurang fokus,” balas Theo. “Bagaimana kalau kita coba dengan berdiri satu kaki sembari berputar-putar?”

Belum juga ide konyol itu terealisasi, si kembar Spark muncul dengan wajah berseri-seri.

Lihat selengkapnya